Banjarmasin (Antaranews Kalsel)- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih, Kota Banjarmasin, ikut merehabilitasi Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam yang selama ini menjadi kawasan resapan air kawsasan ini.

     "Kita tiap tahun ikut menanam pohon penghijauan, ini sudah yang kelima kali kita tanam pohon di sini," kata Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, Kota Banjarmasin, Ir Yudha Ahmadi kepada wartawan di lokasi penamaman pohon penghijauan Tahura Sultan Adam, Kabupaten Banjar, Kamis.
     Kali ini, kata Yudha Ahmadi yang didampingi karyawan PDAM yang lain saat penanaman pohon dalam kaitan peringatan HUT PDAM Bandarmasih ke- 44, PDAM menanam sebanyak 1100 bibit pohon rambutan, trambesi, lengkeng, dan beberapa jenis lagi, semoga bisa menghijaukan lokasi ini.
     Aksi penghijauan ini selain bentuk kepedulian perusahaannya terhadap lingkungan hidup, sekaligus untuk merangsang perusahaan lainnya yang beroperasi di wilayah ini untuk melakukan hal serupa, agar kawasan ini hijau kembali.
     Sementara itu Koordinatur Lapangan Unit Pelaksana Teknik (UPT) Tahuran Sultan Adam Haji Irianto, mengakui dari 112 ribu hektare luas Tahuran seluas 40 persen mengalami kerusakan, akibat kebakaran, penebangan liar, dan penambangan emas secara ilegal.
     "Sekarang ini banyak dijumpai penambang emas, tetapi setelah dihalau mereka lari tetapi kalau lengah mereka operasi lagi, sementara petugas pengawas UPT hanya 30 orang sementara luas areal Tahura begitu luas, hingga sulit terawasi," katanya.
     Luas lahan 40 persen yang rusak itu kini menjadi hamparan alang-alang, yang seharusnya dikembalikan hijau agar mampu menjadi penyimpan air bagi masyarakat, tambahnya.
     Berdasarkan  catatan kawasan inimerupakan wilayah yang memiliki potensi sumberdaya alam melimpah, baik flora maupun fauna.
     Di hutan kawasan ini terdapat hutan kayu meranti (Shorea spp), ulin (Eusideroxylon zwageri), kahingai (Santiria tomentosa), damar (Dipterocarpus spp.), pampahi (Ilexsimosa spp.), kuminjah laki (Memecylon leavigatum), keruing (Dipterocarpus grandiflorus), mawai (Caethocarpus grandiflorus), jambukan (Mesia sp.), kasai (Arthocarpus kemando), dan lain-lain.
     Sementara faunanya terdapat bekantan (Nasalis larvatus), owa-owa (Hylobates muelleri), lutung merah (Presbytis rubicunda), beruang madu (Helarctos malayanus), rusa (Cervus unicolor), kijang merah (Muntiacus muntjak), kijang mas (Muntiacus atherodes).
     Kemudian juga terdapat pelanduk (Tragulus javanicus), landak (Hystrix brachyura), musang air (Cynogale benetti), macan dahan (Neofelis nebulosa), kuau/harui (Argusianus argus), rangkong badak (Buceros rhinoceros), enggang (Berenicornis comatus), elang hitam (Ictinaetus malayensis), elang bondol (Haliastur indus), raja udang sungai (Alcedo atthis), raja udang hutan (Halycon chloris), dan lain-lain.

Pewarta: Oleh Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017