Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Komite Olahraga Nasional (KONI) Kota Banjarmasin Djumadri Masrun mengakui banyak atlet berprestasi wilayahnya yang ingin "dicuri" daerah lain untuk memperkuat di Pekan Olahraga Provinsi 2017.
"Banyak atlet kita yang diimingi macam-macam daerah lain untuk mau pindah, kita persilahkan saja atletnya memilih, tapi mereka harus tahu konsekwensinya," ujar Djumadri Masrun di Banjarmasin, Senin.
Dia menyatakan, bagi atlet yang berpindah domisili untuk memperkuat Porprov 2017 di Kabupaten Tabalong dipastikan tidak akan bisa bertanding.
"Saya sudah sampaikan kepada para atlet, kalau mereka mau pindah sekarang ini ke daerah lain dipastikan tidak akan bisa bertanding di Porprov 2017, sebab itu sudah ketentuannya," tegas Djumadri.
KONI Banjarmasin, kata dia, akan berpegang pada kesepakatan rapat koordinasi dengan KONI provinsi yang menegaskan bagi atlet yang sudah memperkuat kabupaten/kota pada Porprov di Kabupaten Banjar lalu, tidak boleh pindah, hingga Porprov di Kabupaten Tabalong ini.
"Terkecuali mereka (atlet) yang mau pindah itu berkorban tidak ikut di Porprov 2017 ini, pastinya rugi dong," tuturnya.
Menurut dia, Banjarmasin saat ini memiliki sebanyak 800 atlet yang disiapkan akan mengikuti Porprov 2017 di Kabupaten Tabalong tersebut, dan atlet-atlet berprestasinya sudah terikat.
"Yang pasti kita intensifkan saat ini komunikasi dengan para atlet, kita berupaya sebaik mungkin memberikan pembinaan, kita yakin tidak ada yang lompat ke daerah lain," ucap Djumadri Masrun.
Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah pun menyatakan keyakinannya bahwa para atlet Banjarmasin akan memegang teguh akan berprestasi kembali mengantarkan daerahnya menjadi juara umum.
Menurut dia, pemerintah kota tidak akan menghalangi para atlet yang ingin berprestasi di daerah lain, tapi tentunya mereka diharapkan sadar karena sudah dibesarkan di daerah ini.
Dia pun meminta, KONI untuk terus mencari bibit-bibit yang bisa membawa nama harum daerah ketingkat nasional hingga internasional, sehingga regenerasi atlet berprestasi terjaga.
"Kita sebenarnya senang saja atlet kita diambil daerah lain, artinya pembinaan yang dilakukan sukses, hingga memincut perhatian, tapi tentunya lebih baik lagi mengabdikan diri untuk semangat regenerasi," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Banyak atlet kita yang diimingi macam-macam daerah lain untuk mau pindah, kita persilahkan saja atletnya memilih, tapi mereka harus tahu konsekwensinya," ujar Djumadri Masrun di Banjarmasin, Senin.
Dia menyatakan, bagi atlet yang berpindah domisili untuk memperkuat Porprov 2017 di Kabupaten Tabalong dipastikan tidak akan bisa bertanding.
"Saya sudah sampaikan kepada para atlet, kalau mereka mau pindah sekarang ini ke daerah lain dipastikan tidak akan bisa bertanding di Porprov 2017, sebab itu sudah ketentuannya," tegas Djumadri.
KONI Banjarmasin, kata dia, akan berpegang pada kesepakatan rapat koordinasi dengan KONI provinsi yang menegaskan bagi atlet yang sudah memperkuat kabupaten/kota pada Porprov di Kabupaten Banjar lalu, tidak boleh pindah, hingga Porprov di Kabupaten Tabalong ini.
"Terkecuali mereka (atlet) yang mau pindah itu berkorban tidak ikut di Porprov 2017 ini, pastinya rugi dong," tuturnya.
Menurut dia, Banjarmasin saat ini memiliki sebanyak 800 atlet yang disiapkan akan mengikuti Porprov 2017 di Kabupaten Tabalong tersebut, dan atlet-atlet berprestasinya sudah terikat.
"Yang pasti kita intensifkan saat ini komunikasi dengan para atlet, kita berupaya sebaik mungkin memberikan pembinaan, kita yakin tidak ada yang lompat ke daerah lain," ucap Djumadri Masrun.
Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah pun menyatakan keyakinannya bahwa para atlet Banjarmasin akan memegang teguh akan berprestasi kembali mengantarkan daerahnya menjadi juara umum.
Menurut dia, pemerintah kota tidak akan menghalangi para atlet yang ingin berprestasi di daerah lain, tapi tentunya mereka diharapkan sadar karena sudah dibesarkan di daerah ini.
Dia pun meminta, KONI untuk terus mencari bibit-bibit yang bisa membawa nama harum daerah ketingkat nasional hingga internasional, sehingga regenerasi atlet berprestasi terjaga.
"Kita sebenarnya senang saja atlet kita diambil daerah lain, artinya pembinaan yang dilakukan sukses, hingga memincut perhatian, tapi tentunya lebih baik lagi mengabdikan diri untuk semangat regenerasi," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017