Masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk kesekian kalinya menyatakan kerinduan terhadap penataran Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila atau P4 sebagai salah satu upaya menjaga nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia agar tidak tergerus zaman.

Anggota DPRD Kalsel H Karlie Hanafi Kalianda mengungkapkan kerinduan masyarakat terhadap P4 tersebut, usai melakukan Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai Nilai Pancasila dengan tema P4, di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Barito Kuala  (Batola), Kamis.

Baca juga: Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dengan topik P4

"Harus diakui kegiatan penataran P4 yang merupakan gagasan dan pelaksanaannya pada masa pemerintahan Orde Baru (Orba) ternyata masih mendapat tempat di hati masyarakat sekarang sebagai salah satu upaya pembinaan moral dan menjaga nilai-nilai luhur dan budaya bangsa," kata Karlie.

Sebelumnya Karlie Hanafi yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel mengatakan, bahwa DPRD memiliki kewajiban sebagaimana amanat Undang Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 108.

"Beberapa kewajiban itu, di antaranya memegang teguh dan mengamalkan Pancasila serta kewajiban untuk mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan NKRI,” kata Karlie Hanafi.

Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila tersebut menghadirkan narasumber Staf Ahli DPRD Kalsel H.Puar Junaidi menyampaikan tentang empat pilar kebangsaan.

Empat pilar kebangsaan itu terdiri atas Pancasila, Undang Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut dia. keempat pilar kebangsaan tersebut merupakan tiang penyangga yang kokoh agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.

Baca juga: Legislator: P4 masih mendapat tempat di hati masyarakat Kalsel

Ia menambahkan, empat pilar kebangsaan tersebut merupakan nilai-nilai luhur yang seluruh masyarakat Indonesia harus memahami, dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat.

"Keempat pilar tersebut tidak memiliki kedudukan sederajat, setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kokoh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri demi tercapainya kehidupan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan Makmur," kata Puar.
 
Anggota DPRD Kalsel, H.Karlie Hanafi Kalianda saat Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai Nilai Pancasila dengan tema P4 di Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala di Marabahan (sekitar 50 km barat Banjarmasin), Kamis (22/8/2024). (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)


Sementara itu, sebagaimana penuturan Taufikurahman, salah seorang aparatur sipil negara (ASN) Disdik Batola di Marabahan (sekitar 50 km barat Banjarmasin), secara gamblang mengakui merindukan kegiatan Penataran P4 bisa lagi pelaksanaannya, karena banyak manfaat.

“Banyak hal-hal positif dari Penataran P4 yang bisa kita ambil seperti pengamalan dan penghayatan terhadap Pancasila yang merupakan dasar negara Republik Indonesia,” katanya.

Menurut dia, Pancasila mengatur hakikat kehidupan berbangsa dan beragama. "Semua sudah diatur dengan baik, termasuk kerukunan hidup antara umat beragama, etika, akhlak, dan sebagainya," ujarnya.

"Hasilnya pada era itu, kami sangat merasakan, terutama dampaknya terhadap perilaku kita sebagai warga negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu lebih toleransi terhadap sesama, berbudi luhur, beretika, ramah, menghargai terhadap sesama, dan lain-lain,” tutur Taufikurahman.

Dalam sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila dengan tema P4 tersebut hadir segenap jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Batola.

Para peserta sosialisasi terlihat sangat antusias menyimak materi demi materi yang disampaikan oleh para narasumber hingga dilanjutkan dengan sesi dialog dan tanya jawab. 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024