Graham Jarvis, pria kelahiran 1975 ini merupakan pembalap Motocross Enduro ternama di level internasional. Sebagai legenda dunia, pria asal Inggris ini telah banyak menorehkan prestasi gemilang.

Dalam kejuaraan motor trail, Jarvis pernah memenangkan Scottish Six Days Trial sebanyak empat kali san Scott Trial sembilan kali, juara British Trials lima kali dan juara British Enduro lima kali, Red Bull Romaniacs tujuh kali, Erzberg Rodeo Red Bull Hare Scramble lima kali, Red Bull Sea to Sky enam kali, Hells Gate lima kali, Roof of Africa empat kali, dan kejuaraan lainnya.

Baca juga: UHE 2024 - Graham Jarvis: South Kalimantan riders' potential growing

Sebagai legenda enduro, tahun ini Jarvis hadir di Kiram Park, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Indonesia, menjajal arena di kejuaraan Uncle Hard Enduro 2024, ini partisipasi Jarvis yang keempat kalinya. Sebelumnya hadir pada edisi 2019, 2022, dan 2023.

Edisi tahun ini digelar pada 9-11 Agustus. Jarvis turun di kelas Race Enduro internasional, bersaing ketat dengan 21 pembalap dunia lainnya dari 11 negara, termasuk Indonesia. Legenda balap dunia ini memuji ekstremnya track dan beberapa tanjakan Uncle Hard Enduro 2024.

Jarvis dan rivalnya menjajal arena Kiram Park yang memiliki panjang rute keliling sekitar lima kilometer. Para rider menyelesaikan race babak penyisihan pada hari pertama sebanyak delapan putaran, pada hari kedua di babak final juga dengan jumlah putaran yang sama.

Meskipun penampilannya ini sudah kali keempat, Jarvis merasakan adrenalin yang semakin menantang. Rutenya juga tidak semudah tahun sebelumnya. Bahkan, legenda balap dunia ini harus mengakui terjalnya tanjakan Paman Birin di arena Kiram Park.

Pada race hari pertama, Jarvis tampil gemilang menuntaskan delapan lap di posisi lima besar. Pria berkebangsaan Inggris ini menunjukkan kelihaiannya melewati 60 rintangan di Kiram Park.

Meski kerap kesulitan dengan cuaca yang panas, Jarvis mengaku cukup menikmati balap motor trail bertaraf internasional ini, karena setiap tahunnya panitia pelaksana selalu menghadirkan jalur yang bervariasi. Kerap kali di tanjakan Paman Birin yang disebut-sebut sebagai salah satu track paling sulit, Jarvis harus memacu trail miliknya dengan penuh keseimbangan.

Graham Jarvis mengaku track yang disiapkan panitia pelaksana ini lebih variatif, bahkan lebih menantang dibanding track UHE 2023 yang saat itu dirinya juga ikut berpartisipasi meskipun gagal menempati podium.

Pada babak final di hari kedua, Jarvis kembali memacu motorcrossnya menuntaskan delapan lap, beberapa kali dia harus berjuang untuk menempati posisi tiga besar. Walau beragam rintangan, pada pertengahan lap perlahan menempati posisi tiga besar. Hingga garis finish, Jarvis meyakinkan menempati posisi ketiga tepat di belakang pembalap asal Spanyol, Mario Roman. Sementara pembalap asal Austria Michael Walkner tidak terkejar finish di urutan pertama.

Bagi Jarvis, Uncle Hard Enduro ini menjadi kejuaraan trail bergengsi. Tampil kali keempat, tahun ini dia sukses menempati podium ketiga.

Gelaran edisi keempat ini, tidak hanya menampilkan kelas internasional dari 22 negara, pembalap lokal dan nasional juga turut berpartisipasi pada masing-masing kelas. Bahkan lebih dari 1.000 pembalap dari berbagai provinsi turut menjajal trak di Kiram Park sebagai upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menduniakan wisata daerah melalui olahraga.

Baca juga: Kalsel kemarin, dari Uncle Hard Enduro hingga kualitas pelayanan kesehatan

Jarvis berharap jalur Uncle Hard Enduro tahun depan lebih menantang lagi, dia selalu penasaran pada setiap rintangan yang disiapkan oleh panitia pelaksana.

“Saya selalu menunggu tantangan baru, meskipun cuaca cukup menghambat, tetapi saya sangat menikmati kejuaraan trail di provinsi ini,” kata Jarvis.

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024