Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar tidak merubah rekomendasi pencalonan Gubernur Kalimantan Selatan Raudhatul Jannah atau Acil Odah, meskipun Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum partai berlambang pohon beringin tersebut.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalsel H Supian HK di Banjarmasin, Kamis, memastikan hal itu usai penyerahan tiga Surat Keputusan (SK) DPP Partai Golkar untuk bakal calon (balon) bupati di Provinsi Kalsel.

Baca juga: Ketua DPRD Kalsel beri penghargaan kepada Paman Birin dan Acil Odah

"Walau Airlangga Hartarto sudah mundur sebagai Ketum DPP Partai Golkar tidak mengubah pencalonan atau status Acil Odah sebagai kandidat calon Gubernur Kalsel pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kalsel 2024," kata Supian HK.

Diketahui, Partai Golkar mengusung Acil Odah maju pada Pemilihan Gubernur Kalsel berpasangan dengan Ahmad Rozanie Himawan Nugraha dari Partai NasDem.

Pengusungan Acil Odah sebagai balon Gubernur Kalsel berkoalisi dengan NasDem dan mendapat dukungan dari Partai Gerindra dan PDI Perjuangan.

"Sebenarnya tanpa berkoalisi pun Partai Golkar bisa mengusung sendiri balon Gubernur Kalsel. Tapi dengan berkoalisi atau mendapat tambahan dukungan membuahkan hasil positif," ujar Supian.

Ketua Penjaringan Balon Gubernur Kalsel Partai Golkar H Puar Junaidi menambahkan SK DPP Partai Golkar terkait penetapan balon gubernur tidak berlaku surut dan bersifat final.

"Sebagaimana peraturan organisasi Partai Golkar SK DPP tidak bisa diubah, kecuali penandatanganan Ketum definitif," ujar Puar.

Baca juga: Gubernur Kalsel ingin tanjakan Acil Odah ada di Uncle Hard Enduro 2025

Pada Pilkada Kalsel 2024, hanya ada dua pasangan balon gubernur yaitu Acil Odah-Rozanie dan H Muhidin (Wakil Gubernur Kalsel) berpasangan dengan H Hasnuryadi (kader Golkar/anggota DPR RI).

Pengusung/pendukung pasangan kandidat calon Gubernur Kalsel Acil Odah-Rozanie dari Partai Golkar, NasDem, Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Sedangkan, pengusung/pendukung pasangan kandidat calon Gubernur Kalsel H Muhidin-Hasnuryadi dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

Partai politik yang belum menentukan sikap, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2024 menghasilkan keanggotaan DPRD Kalsel yang berjumlah 55 orang terdiri dari Golkar sebanyak 13 kursi, NasDem (sepuluh kursi), Gerindra (tujuh kursi), PAN, PKB dan PKS (masing-masing enam kursi), PDI Perjuangan dan Demokrat (masing-masing tiga kursi), serta PPP (satu kursi).

Baca juga: Acil Odah dan Rozanie jalani wawancara dengan DPP PDI Perjuangan

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024