Pembalap Ryan Cavanagh dari Kinan Racing Team berhasil memenangi etape pertama ajang balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) tahun 2024 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.


Pada etape pertama ITdBI 2024 seratusan pembalap dari berbagai negara itu mengambil star dari SMKN 2 Tegalsari dan finis di kantor Pemkab Banyuwangi sejauh 136,2 kilometer, dan Ryan Cavanagh yang merupakan rider asal Australia, itu menjadi yang tercepat tiba di finis dengan catatan waktu 2 jam 45 menit 12 detik (02:45:12).

Ryan Cavanagh menjadi tercepat dan berhak atas Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) sebagai tanda pimpinan balapan, setelah menang adu sprint dengan pembalap Boris Clark dari St George Continental Cycling Team Australia, yang menduduki posisi kedua.

Pembalap Boris Clark menduduki posisi kedua dengan catatan waktu 2 jam 45 menit 19 detik (2:45:19) atau hanya selisih tujuh detik.

Disusul posisi ketiga, yakni Muh Imam Arifin dari Nusantara Cycling Team Indonesia, catatan waktunya adalah 2 jam 45 menit 24 detik (2:45:24).

Ryan Cavanagh mengungkapkan etape pertama sudah sesuai dengan strategi dari tim Kinan, saat menjelang kilometer ke-50, ada beberapa pembalap melakukan berpencar (break away) dan ikut di rombongan terdepan, setelah semakin jauh kemudian berinisiatif mengambil point spint.

"Ketika breakaway saya berada di rombongan itu, dan saat adu sprint menjelang finis itulah saya berhasil memenangkan," katanya.

Rider asal Australia itu mengaku bahagia karena mampu memenangkan balap sepeda ITdBI 2024 pada etape pertama.

"Tentu saya hari ini saya sangat senang bisa memenangkan etape pertama, dan selanjutnya kami harus kembali mempersiapkan diri karena di Tour de Ijen persaingannya sangat sulit, dan banyak tim bagus yang bermain di sini," katanya.

Ryan Cavanagh selain menyandang Ijen Sulfur Jersey, juga berhak atas G-Land Jersey (Green Jersey) dengan mengumpulkan total 25 poin.

Sementara pembalap dari Indonesia, Muh Imam Arifin menyandang pembalap Indonesia tercepat di etape pertama dan berhak mengenakan Gandrung Jersey (Red White Jersey) setelah berhasil finis di posisi ketiga.

Ia menjelaskan dirinya hanya fokus pada ketahanan fisik di sepanjang race dari start hingga finis.

"Saat breakaway saya memang sengaja ikut dan untuk immediate sprint saya tidak terlalu kejar karena saya fokus ke endurance, dan alhamdulillah membuahkan hasil," katanya.

Pada etape pertama dengan jarak 136,2 kilometer rutenya relatif datar atau flat, sehingga menjadi surga bagi pembalap sprinter.

Dalam etape pertama pembalap melintasi areal persawahan yang ada di sekitar Kecamatan Tegalsari, areal perkebunan buah naga di Bagorejo dan melintasi hutan jati di kawasan Purwoharjo, sebelum akhirnya masuk kawasan Rogojampi dan Finis di Kantor Bupati Banyuwangi.

Baca juga: Banyuwangi komitmen balap sepeda jadi instrumen olahraga-pariwisata
Baca juga: Pemkab Banyuwangi jadikan momentum "ITdBI" kenalkan tradisi pesantren

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Hernawan Wahyudono





 

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024