Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) di Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan menyebutkan masalah penataan air di lahan sawah petani di daerah tersebut belum optimal, terutama saat musim penghujan.

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Bumi Harapan, Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan Syahrudin mengatakan, tanaman padi sawah di Kecamatan Bumi Makmur masih dipengaruhi penataan air belum optimal.

"Kalau musim kemarau sawah kekeringan dan saat musim penghujan kebanjiran," ujar Syahrudin, ketika ditemui, Selasa.


Menurut dia, pada musim kemarau sawah mengalami kekeringan maka, upaya dilakukan dengan bantuan pompa air.

"Pompa air kita gunakan apabila sawah petani mengalami kekeringan," ungkapnya.

Namun, sebutnya, apabila musim penghujan tiba air menggenangi sawah dan membuat tanaman padi tenggelam.

"Hal seperti ini menjadi salah satu kendala pertanian kita di sini. Kalau masalah air asin sudah bisa kita tangani," terangnya.

Lebih lanjut dia mengemukakan, potensi lahan persawahan milik petani di Kecamatan Bumi Makmur seluas 6.000 hektare lebih.

"Yang sudah ditanami sekitar 4.000 hektare lebih," terangnya.

Dia berharap, permasalahan tata kelola air di lahan pertanian Kecamatan Bumi Makmur ada solusi agar jumlah produksi padi bisa ditingkatkan.

Sementara, PPL Handil Birayang Bawah Heri Purwanto mengungkapkan, dari 11 desa  Kecamatan Bumi Makmur ada sembilan desa merupakan berusahatani padi sawah.

Sementara dua desa lainnya, ungkap dia, berusaha di bidang perikanan karena letak dua desa tersebut berada di pesisir pantai.

"Dua desa itu adalah, Desa Pantai Harapan dan Desa Sungai Rasau," tegasnya.

Diutarakannya, sembilan desa berusahatani tersebut hingga saat masih mengeluhkan tata air di sawah mereka ketika musim hujan terjadi.

Pewarta: Arianto

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024