Sawahlunto, Sumbar, (Antaranews Kalsel) - Kuda asal Kota Payakumbuh Sumatera Barat, Delima Queen, berhasil menjadi juara lomba pacu kuda Sawahlunto Derby 2016 yang dilaksanakan di gelanggang pacuan kuda Kandi Sawahlunto, Minggu.
"Kuda yang ditunggangi joki Joni A tersebut mengungguli 12 ekor kuda unggulan lainnya yang merupakan utusan beberapa pengurus cabang Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) berbagai provinsi antara lain Sumbar, DKI Jakarta dan Sumatera Utara," kata ketua pelaksana kegiatan itu, Adrius Putra di Sawahlunto, Minggu.
Pada posisi kedua, lanjutnya, diraih oleh kuda Kamang Chrome asal Kota Bukittinggi dengan joki Trifan Eri, sementara untuk posisi ketiga ditempati oleh kuda Sempati Nusa yang juga berasal dari Kota Bukittinggi dengan joki Rudi Jr.
Menurutnya, 12 ekor kuda unggulan tersebut lolos melalui babak penyisihan yang dilaksanakan pada 20 November 2016 berdasarkan keputusan dewan stewart kejuaraan tersebut dan melaju ke babak final kelas paling bergengsi dengan total hadiah sebesar Rp150 juta.
"Sesuai prediksi berbagai pihak maka rekor kemenangan kuda-kuda asal Sumbar selama pelaksanaan kejuaraan pacuan kuda di gelanggang ini belum terpatahkan hingga pelaksanaan untuk ke-10 kalinya," kata dia.
Dia menambahkan, kejuaraan Sawahlunto Derby 2016 kali ini diikuti oleh 75 ekor kuda yang turun berlaga di berbagai kelas, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar provinsi Sumatera Barat dan terdiri dari 13 race dengan total hadiah sebesar Rp250 juta.
Sementara itu Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut secara resmi mengatakan event Sawahlunto Derby 2016 masih merupakan salah satu rangkaian Hari Jadi Kota (HJK) Sawahlunto ke-128 dan telah ditetapkan menjadi agenda tahunan di kota itu.
"Ada beberapa faktor yang mendorong pihak pemerintah daerah untuk tetap melaksanakan kegiatan ini, diantaranya terkait visi dan misi Kota Sawahlunto menjadi Kota Wisata Tambang yang Berbudaya.
Melalui kegiatan tersebut, pihaknya berupaya untuk meningkatkan prestasi kuda-kuda di tingkat nasional disamping sebagai upaya untuk menggairahkan potensi pariwisata di kota itu melalui sektor "sport tourism".
Sehingga, lanjutnya, seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Sawahlunto mampu memicu efek berkelanjutan dalam usaha menumbuhkembangkan taraf perekonomian masyarakat dari bidang pengembangan kepariwisataan.
Kemenangan Kuda Delima Queen tersebut disambut suka cita ribuan pecandu olahraga berkuda yang memadati gelanggang pacuan kuda kebanggaan masyarakat Kota Sawahlunto.
Kemeriahan juga terlihat pada pelaksanaan kelas lainnya seperti kelas CD 2 tahun perdana yang berhasil dimenangkan kuda Jasmin asal DKI Jakarta dengan joki A Saifudin, kelas AB 2 tahun perdana yang dimenangkan kuda asal Kota Bukittinggi, Bintang BTM, yang ditunggangi Hermansyah.
Sementara untuk kelas CD 2 tahun pemula dimenangkan oleh kuda asal Kota Payakumbuh lainnya, Golden Dragon dengan joki Antoni dan kelas AB 2 tahun pemula dimenangkan oleh kuda Selebritis asal kota yang sama, dengan joki Jefrianto./
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Kuda yang ditunggangi joki Joni A tersebut mengungguli 12 ekor kuda unggulan lainnya yang merupakan utusan beberapa pengurus cabang Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) berbagai provinsi antara lain Sumbar, DKI Jakarta dan Sumatera Utara," kata ketua pelaksana kegiatan itu, Adrius Putra di Sawahlunto, Minggu.
Pada posisi kedua, lanjutnya, diraih oleh kuda Kamang Chrome asal Kota Bukittinggi dengan joki Trifan Eri, sementara untuk posisi ketiga ditempati oleh kuda Sempati Nusa yang juga berasal dari Kota Bukittinggi dengan joki Rudi Jr.
Menurutnya, 12 ekor kuda unggulan tersebut lolos melalui babak penyisihan yang dilaksanakan pada 20 November 2016 berdasarkan keputusan dewan stewart kejuaraan tersebut dan melaju ke babak final kelas paling bergengsi dengan total hadiah sebesar Rp150 juta.
"Sesuai prediksi berbagai pihak maka rekor kemenangan kuda-kuda asal Sumbar selama pelaksanaan kejuaraan pacuan kuda di gelanggang ini belum terpatahkan hingga pelaksanaan untuk ke-10 kalinya," kata dia.
Dia menambahkan, kejuaraan Sawahlunto Derby 2016 kali ini diikuti oleh 75 ekor kuda yang turun berlaga di berbagai kelas, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar provinsi Sumatera Barat dan terdiri dari 13 race dengan total hadiah sebesar Rp250 juta.
Sementara itu Wali Kota Sawahlunto, Ali Yusuf dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut secara resmi mengatakan event Sawahlunto Derby 2016 masih merupakan salah satu rangkaian Hari Jadi Kota (HJK) Sawahlunto ke-128 dan telah ditetapkan menjadi agenda tahunan di kota itu.
"Ada beberapa faktor yang mendorong pihak pemerintah daerah untuk tetap melaksanakan kegiatan ini, diantaranya terkait visi dan misi Kota Sawahlunto menjadi Kota Wisata Tambang yang Berbudaya.
Melalui kegiatan tersebut, pihaknya berupaya untuk meningkatkan prestasi kuda-kuda di tingkat nasional disamping sebagai upaya untuk menggairahkan potensi pariwisata di kota itu melalui sektor "sport tourism".
Sehingga, lanjutnya, seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Sawahlunto mampu memicu efek berkelanjutan dalam usaha menumbuhkembangkan taraf perekonomian masyarakat dari bidang pengembangan kepariwisataan.
Kemenangan Kuda Delima Queen tersebut disambut suka cita ribuan pecandu olahraga berkuda yang memadati gelanggang pacuan kuda kebanggaan masyarakat Kota Sawahlunto.
Kemeriahan juga terlihat pada pelaksanaan kelas lainnya seperti kelas CD 2 tahun perdana yang berhasil dimenangkan kuda Jasmin asal DKI Jakarta dengan joki A Saifudin, kelas AB 2 tahun perdana yang dimenangkan kuda asal Kota Bukittinggi, Bintang BTM, yang ditunggangi Hermansyah.
Sementara untuk kelas CD 2 tahun pemula dimenangkan oleh kuda asal Kota Payakumbuh lainnya, Golden Dragon dengan joki Antoni dan kelas AB 2 tahun pemula dimenangkan oleh kuda Selebritis asal kota yang sama, dengan joki Jefrianto./
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016