Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani membuka pelatihan keterampilan pewarnaan dan pengayaman purun yang dilaksanakan oleh Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM Banjarbaru di Pendopo Rumah Banjar Kampung Purun Kelurahan Palam Kecamatan Cempaka Banjarbaru.


Dihadiri Camat Cempaka H Abdul Malik, Lurah Palam Agus Adrian, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Banjarbaru, Ketua TP PKK Kecamatan Cempaka, serta para peserta pelatihan.

Menurut Lurah Palam Agus Adrian sebanyak 35 orang peserta ini adalah pemula yang belum pernah mengayam ataupun melakukan pewarnaan purun. Sehingga kedepannya lebih banyak lagi warga Kelurahan Palam yang bisa membuat kerajinan dari purun.

Camat Cempaka Drs H Abdul Malik MSi mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Banjarbaru talah mengadakan pelatihan keterampilan pewarnaan dan penganyaman purun bagi warga Kelurahan Palam melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Banjarbaru.

Abdul Malik sangat mengapresiasi diadakannya kegiatan pelatihan ini semoga kedepannya terus diadakan berbagai pelatihan bagi warga Kelurahan Palam sehingga dengan adanya keterampilan ini bisa meningkatkan ekonomi warga Kelurahan Palam dan sekitarnya.

Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Hj Ririen Nadjmi Adhani mengatakan bahwa purun merupakan jenis tumbuhan rumput yang biasanya hidup liar di sekitar rawa.  Di Kota Banjarbaru, purun sangat mudah didapatkan, terutama di daerah bekas galian PT Galuh Cempaka yang berada di Wilayah Kelurahan Palam dan sekitarnya.

Tanpa diolah, purun hanya akan terlihat sama seperti rumput lainnya. Atau seandainya pun dikumpulkan dan dijual harganya dipasaran akan relatif murah.

Karena itulah, Ririen sangat mengapresiasi Lurah Palam Agus Adrian yang sangat jeli dalam melihat potensi yang ada di wilayahnya hingga “kampung purun” dapat menjadi salah satu icon di Kelurahan Palam.

Dalam falsafah pembangunan “nilai tambah” merupakan sesuatu yang mutlak dilakukan. Hal ini berlaku pula untuk purun.

Purun tanpa dianyam, nilainya akan lebih rendah dibanding purun yang telah dianyam. Purun yang dianyam akan lebih rendah pula nilainya bila dibandingkan dengan purun yang dianyam dan diwarnai.

Purun yang dianyam dan diwarnai akan lebih rendah nilainya dibanding dengan purun yang telah dianyam, diwarnai, dan diberi sentuhan kreatifitas.

Semakin banyak “nilai tambah” yang dimasukkan pada proses produksi, maka akan membuat nilai ekonomis purun menjadi semakin tinggi, yang tentunya akan berimbas pada meningkatnya kesejahteraan warga masyarakat, khususnya di wilayah “kampung purun” Kelurahan Palam.

Dalam rangka memberi “nilai tambah” pada purun, pada hari ini Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kota Banjarbaru melalui kegiatan sarana pengembangan pusat layanan usaha terpadu (KUMKM) melaksanakan kegiatan pelatihan keterampilan pewarnaan dan penganyaman purun di Kota Banjarbaru.

Melalui pelatihan ini, diharapkan kualitas kerajinan purun di Kota Banjarbaru dapat semakin baik, dan kreatifitas para pengrajin purun di kota ini juga  semakin bertambah, sehingga nilai ekonomis purun yang diproduksi dapat semakin tinggi. Dan juga bisa menambah penghasilan ekonomi keluarga di wilayah kampung purun./f

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016