Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) -Gulat merupakan andalan Provinsi Kalimantan Selatan yang meraih banyak prestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat,sehingga bisa menjadi bagian atlet berlaga di Asian Games Jakarta dan Palembang 2018.

Menurut Ketua Pembina Prestasi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kalsel H Aini, di Banjarmasin, Kamis, dengan raihan empat medali emas, tiga medali perak dan sembilan medali medali perunggu pada PON XIX tersebut membuktikan para atlet Kalsel patut diperhitungkan untuk itu.

Dikatakan Aini, rasa optimistis atlet Kalsel yang bisa membawa medali emas di PON XIX, yakni, Barian Akbar di kelas 71 kg gaya grego roman, M Ricky Fajar Adipura di kelas 71 kg gaya bebas, Ridha Wahdiniyati kelas 63 kg dan Roxana atau Rahma Syufia kelas 75 kg yang sama gaya bebas, masuk dalam Pelatihan Nasional (Pelatnas) untuk Asian Gemas tersebut.

Bagi dia, tugas yang terberat saat ini harus dilakukan pengurus gulat Kalsel untuk tindaklanjut prestasi atlet ini adalah memastikan mereka tetap berkualitas dengan pembinaan yang berkesinambungan, di mana ini perlu perhatian semua pihak, termasuk pemerintah daerah.

"Titik beratnya memang di sarana dan prasarana yang harus menunjang, termasuk perhatian dana untuk mereka bisa fokus berlatih secara kontiyu," tutur pria yang lebih dikenal Aini Gulat tersebut.

Menurut dia, pembinaan atlet usia dini di cabang olahraga unggulan ini harus ditingkatkan, sebab keberlanjutan cabang olahraga gulat di daerah ini masih kurang minat regenerasinya.

"Ibaratnyta harus dipasarkan cabang olahraga ini ke sekolah-sekolah secara intensif, sebab sejauh ini hanya bentuk ajakan dari penggiat cabang olahraganya saja, misalnya atlet ini harus bisa bawa dua orang yang berminat ikut berlatih," tutur Aini.

Sebab kalau tidak demikian, kata dia, lambat laut Kalsel akan regenerasi selanjutnya yang bisa mengukir prestasi di tingkat nasional, sebagaimana cabang olahraga dayung dan tinju.

"Jadi memang perlu perhatian lebih bagi cabang-cabang olahraga andalan ini untuk regenerasinya, sebab kalau tidak demikian maka akan tenggelam di PON-PON selanjutnya," ucap Aini.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016