Pasar Pagat, ibukota Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel) buka pada H+2 lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

 

Pantauan Antara Kalsel, Jumat,  pedagang Pasar Pagat (sekitar 172 km utara Banjarmasin atau enam kilometer dari Barabai, ibukota HST) - merupakan pasar tradisional tersebut lebih kurang 50 persen yang berjualan.

 

Namun pengunjung pasar tradisional di pinggiran Pegunungan Meratus "Bumi Murakata" HST dengan hari pekan tiap Jumat itu tampak cukup ramai pascabulan puasa Ramadhan 1445 H.

 

Beberapa pedagang mengatakan alasan mereka berjualan kendati masih dalam suasana lebaran karena kangen dengan pasar dan buat memenuhi kebutuhan konsumen sejauh memerlukan.

 

Sebagai penuturan Abdullah (45) alasan berjualan, selain untuk memenuhi kebutuhan konsumen (warga masyarakat), juga buat keperluan keluarga atau dengan kata lain mencari duit.

 

Sementara beberapa pengunjung Pasar Pagat di antaranya dari komunitas masyarakat terasing yang tinggal di kaki Meratus menyatakan rindu dengan makanan-makanan di pasar.

 

"Kan selama bulan puasa Ramadhan 'kada bajualan' (tidak berjualan) seperti sate, gado-gado dan soto. Jadi kami 'handak' (hendak/mau) menikmati," ujar Uti asal Desa Haruyan Dayak Kecamatan Hantakan HST.

Suasana Pasar Pagat - pinggiran Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalsel pada H+2 lebaran Idul Fitri 1445 H, Jumat (12/4/2024). (ANTARA/Syamsuddin Hasan)
 

Harga barang dagangan pun masih mahal pada H+2 seperti gado-gado seporsi bisa Rp10.000 menjadi Rp12.000 dan ketupat semula Rp13.000 jadi Rp15.000.

 

Namun harga kembang di Pasar Pagat agak murah dibanding dengan Barabai yaitu berbanding Rp7.500 : Rp10.000 per "kopak" (satu rangkaian).

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024