Banjarnegara, (Antaranews Kalsel) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mendorong pengembangan destinasi wisata Bukit Asmara Situk di Desa Kalilunjar.

"Bukit Asmara Situk dikelola oleh masyarakat setempat melalui Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Desa Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu, kami dari Pemkab Banjarnegara memberikan pendampingan dan terus mendorong pengembangannya dalam rangka meningkatkan jumlah kunjungan wisatawannya," kata Kepala Dinparbud Banjarnegara Dwi Suryanto di Banjarnegara, Kamis.

Kendati mulai banyak dikunjungi wisatawan, pihaknya berupaya memperkenalkan Bukit Asmara Situk kepada masyarakat luas dengan memasukannya ke laman Dinparbud Banjarnegara.

Selain itu, pihaknya juga mendorong pembentukan badan usaha milik desa (BUMDes) yang khusus mengelola Bukit Asmara Situk sehingga bisa menjadi sumber pendapatan asli Desa Kalilunjar.

Dwi mengatakan selain Bukit Asmara Situk, Desa Kalilunjar juga memiliki tradisi budaya berupa "Boyong Uyut Genggong" yang biasa digelar pada September.

"Tradisi 'Boyong Uyut Genggong' menggambarkan prosesi pemindahan pusat pemerintahan Desa Kalilunjar yang semula berada di suatu pedukuhan menuju Kalilunjar. Prosesi pemindahan pusat pemerintahan itu juga ikuti oleh 'wewe gombel' (makhluk halus, red.)," katanya.

Dalam prosesi yang berjalan selama satu minggu itu, kata dia, terdapat semacam festival "hallowen" di mana masyarakat setempat berjalan kaki dari Alun-Alun Banjarnegara menuju Kalilunjar pada malam hari dengan mengenakan kostum bertemakan hantu-hantuan yang menggambarkan keikutsertaan "wewe gombel" saat pemindahan pusat pemerintahan Desa Kalilunjar.

Sesampainya di Kalilunjar, kata dia, masyarakat akan mengganti kostum hantu itu dengan pakaian adat yang mereka kenakan sehari-hari.

"Kami menilai tradisi tersebut layak untuk diangkat dan masuk dalam agenda wisata Kabupaten Banjarnegara tahun 2017. Dengan demikian, destinasi wisata yang di Kalilunjar diharapkan semakin dikenal masyarakat di berbagai daerah," katanya.

Ia mengharapkan pengembangan destinasi wisata Bukit Asmara Situk dan agenda wisata prosesi pemindahan pemerintahan Desa Kalilunjar dapat memberikan "multiplier effect" bagi masyarakat setempat.

Bukit Asmara Situk berada tidak jauh dari jalur utama Banjarnegara-Pekalongan atau berjarak sekitar 15 kilometer ke arah utara dari pusat kota Banjarnegara.

Destinasi wisata yang baru dibuka pada Januari 2016 itu menawarkan keindahan panorama alam yang bisa dimanfaatkan wisatawan untuk berswafoto.

Kepala Desa Kalilunjar Sarkum mengatakan wisatawan yang mendatangi Bukit Asmara Situk tidak hanya berasal dari Banjarnegara dan sekitarnya.

"Banyak yang datang dari Purwokerto, Cilacap, Tegal, dan Wonosobo. Bahkan, wisatawan dari Jakarta dan Prancis juga sempat datang ke sana," kata perintis destinasi wisata Bukit Asmara Situk.

Jumlah kunjungan wisatawan ke Bukit Asmara Situk pada hari-hari biasa berkisar 50-100 orang per hari, sedangkan pada Sabtu dan Minggu bisa mencapai 300-500 orang.

Tiket masuk pada hari-hari biasa sebesar Rp5.000 per orang, sedangkan pada Sabtu dan Minggu sebesar Rp10.000 per orang. /f

Pewarta: Sumarwoto

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016