London, (Antaranews Kalsel) - Promosi Wonderful Indonesia melalui 400 taksi di London yang dikenal dengan "black cab", berkeliling kota itu dengan menampilkan aneka gambar objek wisata khas Tanah Air, seperti Bali, Bromo, Lombok, dan Danau Toba.
Kabid Komunikasi Media Ruang Kementerian Pariwisata Elizabeth Hutagaol kepada Antara London, Jumat (21/10), menyebutkan promosi Wonderful Indonesia dilakukan selama sebulan, mulai 17 Oktober lalu hingga 13 November 2016, dalam pameran pariwisata WTM London.
Dia mengatakan "black cab" atau taksi yang umumnya berwarna hitam melintasi jalan-jalan di Central London dengan target masyarakat 70.720.960 orang per bulan.
Selain itu, Kementerian Pariwisata juga akan mempromosikan Wonderful Indonesia pada lima bus yang dikenal dengan "red bus" dari 31 Oktober sampai 27 November mendatang.
Sebelumnya, publikasi Wonderful Indonesia terpasang di "billboard" terbesar di London berukuran 640 meter persegi berlokasi di City Gateaway. "Branding" Wonderful Indonesia terpampang di "billboard" terbesar di London di jalanan yang dilewati 53.585 orang/hari yang berada di "city gateway", di antara ikon dan "landmarks" Kota London.
Wonderful Indonesia menyapa Londoners, Brits, dan International Tourist yang mengunjungi London di jalan tersibuk di Mansell Street dan Aldgate High Street.
Promosi itu untuk mengajak warga London atau turis yang sedang berwisata ke negara itu, datang ke Indonesia, selain sebagai berupaya menjaga konsistensi "brand awareness campaign" Wonderful Indonesia di pasar utama, termasuk UK.
London merupakan tempat yang cocok untuk berpromosi mengenalkan "branding" Wonderful Indonesia karena dengan sekitar 70 jutaan orang "audience" per bulan diharapkan orang makin mengenal citra Wonderful Indonesia dan mendorong mereka untuk mencari tahu dan kemudian datang ke Indonesia.
Promosi di London itu bukan hanya untuk mengenalkan Wonderful Indonesiadan menarik minat masyarakat Inggris untuk berlibur ke Indonesia.
"Jangan lupa bahwa London adalah salah satu 'the most visited city in the world' yang dikunjungi jutaan turis internasional dari berbagai negara," demikian Elizabeth Hutagaol./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Kabid Komunikasi Media Ruang Kementerian Pariwisata Elizabeth Hutagaol kepada Antara London, Jumat (21/10), menyebutkan promosi Wonderful Indonesia dilakukan selama sebulan, mulai 17 Oktober lalu hingga 13 November 2016, dalam pameran pariwisata WTM London.
Dia mengatakan "black cab" atau taksi yang umumnya berwarna hitam melintasi jalan-jalan di Central London dengan target masyarakat 70.720.960 orang per bulan.
Selain itu, Kementerian Pariwisata juga akan mempromosikan Wonderful Indonesia pada lima bus yang dikenal dengan "red bus" dari 31 Oktober sampai 27 November mendatang.
Sebelumnya, publikasi Wonderful Indonesia terpasang di "billboard" terbesar di London berukuran 640 meter persegi berlokasi di City Gateaway. "Branding" Wonderful Indonesia terpampang di "billboard" terbesar di London di jalanan yang dilewati 53.585 orang/hari yang berada di "city gateway", di antara ikon dan "landmarks" Kota London.
Wonderful Indonesia menyapa Londoners, Brits, dan International Tourist yang mengunjungi London di jalan tersibuk di Mansell Street dan Aldgate High Street.
Promosi itu untuk mengajak warga London atau turis yang sedang berwisata ke negara itu, datang ke Indonesia, selain sebagai berupaya menjaga konsistensi "brand awareness campaign" Wonderful Indonesia di pasar utama, termasuk UK.
London merupakan tempat yang cocok untuk berpromosi mengenalkan "branding" Wonderful Indonesia karena dengan sekitar 70 jutaan orang "audience" per bulan diharapkan orang makin mengenal citra Wonderful Indonesia dan mendorong mereka untuk mencari tahu dan kemudian datang ke Indonesia.
Promosi di London itu bukan hanya untuk mengenalkan Wonderful Indonesiadan menarik minat masyarakat Inggris untuk berlibur ke Indonesia.
"Jangan lupa bahwa London adalah salah satu 'the most visited city in the world' yang dikunjungi jutaan turis internasional dari berbagai negara," demikian Elizabeth Hutagaol./f
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016