Atlet selancar ombak Indonesia Rio Waida berhasil mendapatkan tiket Olimpiade Paris 2024 dalam ajang kualifikasi ISA World Surfing Games 2024 di Arecibo, Puerto Rico, Sabtu waktu setempat atau Minggu dini hari WIB.
Rio berhasil merebut slot Olimpiade Paris setelah menyelesaikan babak Repechage 10 pada urutan kedua dengan 10,93 poin untuk melaju ke Repechage 11 ajang yang digelar Asosiasi Surfing Internasional (ISA) tersebut.
"Ini merupakan suatu hal yang membanggakan mengingat Rio dua kali berhasil bisa masuk Olimpiade. Kemarin yang di Tokyo, sekarang di Paris. Dan kemarin yang di Tokyo itu adalah pertama kalinya surfing masuk diperlombakan di Olimpiade," kata pelatih kepala tim nasional surfing Indonesia Arya Subyakto kepada ANTARA lewat sambungan telpon, Minggu dini hari.
"Dan ini merupakan bukti bahwa surfing juga harus dapat perhatian lebih ya. Karena ini menjadi cabang olahraga ketujuh yang mendapatkan tiket Olimpiade. Semoga dengan prestasi Rio ini kita dapat perhatian dan kita akan melahirkan atlet-atlet lainnya."
Selain Rio Waida, Indonesia mengirimkan tiga atlet lainnya untuk mengikuti ajang terakhir kualifikasi Olimpiade Paris 2024 untuk cabang olahraga surfing. Mereka adalah I Ketut Agus Aditya Putra, Dhany Widianto, dan Jasmine Michelle Studder untuk sektor putri.
Namun, perjuangan mereka kandas pada babak awal. Sementara, perjalanan Rio dalam mendapatkan tiket Olimpiade juga tidak mudah karena harus melalui babak Repechage setelah keluar dari main round.
Baca juga: Empat atlet surfing Indonesia berburu tiket Olimpiade di Puerto Rico
Rio, yang tembus 16 besar Olimpiade Tokyo 2020, berada pada urutan ketiga pada round keempat, yang membuatnya harus terlempar ke Repechage 6.
Dari situ, peselancar berdarah Indonesia-Jepang berusia 24 tahun tersebut berjuang melalui babak demi babak hingga akhirnya merebut satu slot Olimpiade Paris dari enam slot putra yang disediakan di Repechage 9.
"Hebatnya Rio, dia tetap konsisten, fighting sampai detik terakhir, dan akhirnya di Repechage 9 dia sudah berhasil mendapatkan tiket Olimpiade. Dan, kebetulan ini pertandingan barusan Repechage 10 dia menang lagi," ujar Arya.
"Semoga dia bisa dapat medali. Walaupun sekarang dia lebih relaks ya. Karena sudah mendapatkan tiket Olimpiade."
Arya berharap Rio dapat mengulang kesuksesan seperti saat meraih medali perak dalam ISA World Surfing Games 2022 di Huntington Beach, California, Amerika Serikat.
Saat itu Rio juga berjuang melalui Repechage hingga akhirnya mencapai final, namun skornya terpaut 1,92 dari atlet Jepang Kanoa Igarashi yang menutup babak akhir dengan perolehan skor tertinggi 15,96 untuk meraih medali emas.
Baca juga: PSOI optimistis selancar ombak Indonesia berprestasi di Olimpiade 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Rio berhasil merebut slot Olimpiade Paris setelah menyelesaikan babak Repechage 10 pada urutan kedua dengan 10,93 poin untuk melaju ke Repechage 11 ajang yang digelar Asosiasi Surfing Internasional (ISA) tersebut.
"Ini merupakan suatu hal yang membanggakan mengingat Rio dua kali berhasil bisa masuk Olimpiade. Kemarin yang di Tokyo, sekarang di Paris. Dan kemarin yang di Tokyo itu adalah pertama kalinya surfing masuk diperlombakan di Olimpiade," kata pelatih kepala tim nasional surfing Indonesia Arya Subyakto kepada ANTARA lewat sambungan telpon, Minggu dini hari.
"Dan ini merupakan bukti bahwa surfing juga harus dapat perhatian lebih ya. Karena ini menjadi cabang olahraga ketujuh yang mendapatkan tiket Olimpiade. Semoga dengan prestasi Rio ini kita dapat perhatian dan kita akan melahirkan atlet-atlet lainnya."
Selain Rio Waida, Indonesia mengirimkan tiga atlet lainnya untuk mengikuti ajang terakhir kualifikasi Olimpiade Paris 2024 untuk cabang olahraga surfing. Mereka adalah I Ketut Agus Aditya Putra, Dhany Widianto, dan Jasmine Michelle Studder untuk sektor putri.
Namun, perjuangan mereka kandas pada babak awal. Sementara, perjalanan Rio dalam mendapatkan tiket Olimpiade juga tidak mudah karena harus melalui babak Repechage setelah keluar dari main round.
Baca juga: Empat atlet surfing Indonesia berburu tiket Olimpiade di Puerto Rico
Rio, yang tembus 16 besar Olimpiade Tokyo 2020, berada pada urutan ketiga pada round keempat, yang membuatnya harus terlempar ke Repechage 6.
Dari situ, peselancar berdarah Indonesia-Jepang berusia 24 tahun tersebut berjuang melalui babak demi babak hingga akhirnya merebut satu slot Olimpiade Paris dari enam slot putra yang disediakan di Repechage 9.
"Hebatnya Rio, dia tetap konsisten, fighting sampai detik terakhir, dan akhirnya di Repechage 9 dia sudah berhasil mendapatkan tiket Olimpiade. Dan, kebetulan ini pertandingan barusan Repechage 10 dia menang lagi," ujar Arya.
"Semoga dia bisa dapat medali. Walaupun sekarang dia lebih relaks ya. Karena sudah mendapatkan tiket Olimpiade."
Arya berharap Rio dapat mengulang kesuksesan seperti saat meraih medali perak dalam ISA World Surfing Games 2022 di Huntington Beach, California, Amerika Serikat.
Saat itu Rio juga berjuang melalui Repechage hingga akhirnya mencapai final, namun skornya terpaut 1,92 dari atlet Jepang Kanoa Igarashi yang menutup babak akhir dengan perolehan skor tertinggi 15,96 untuk meraih medali emas.
Baca juga: PSOI optimistis selancar ombak Indonesia berprestasi di Olimpiade 2024
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024