Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan Misri Syarkawie mengharapkan, semua desa di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota itu terjamah pelayanan listri dari PT PLN.
"Pasalnya cukup ironis kalau masih ada desa di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang belum terjamah program PLN. Sementara provinsi ini merupakan lumbung energi," ujar politikus senior Partai Golkar tersebut di Banjarmasin, Rabu.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel VII/Kabupaten Tanah Laut (Tala) dan Kota Banjarbaru tersebut mengemukakan harapan itu sesudah reses - menemui konstituennya, 13 - 15 Oktober lalu.
Ia menerangkan, ketika dirinya reses ke Desa Ketapang Kecamatan Bajuin Tala, warga masyarakat setempat mengemukakan keluhan, sekaligus harapan agar jaringan listrik dari PLN bisa masuk permukiman mereka.
"Menurut warga setempat, sudah sejak lama mengajukan permohonan agar PLN memancangkan tiang listrik hingga masuk desa mereka," kutip Misri yang baru mengakhiri jabatan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar "Bumi Tuntung Pandang" Tala itu.
Namun permohonan warga Desa Ketapang yang relatif tidak jauh dair Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam Tala itu sampai saat ini belum ada realisasi, tutur mantan redaktur senior Harian Umum Kalimantan Post tersebut.
"Sebagai wakil rakyat, kita secara moril berkewajiban memperjuangkan aspirasi masyarakat atau konstituen tersebut sesuai kapasitas, serta prosedur dan ketentuan yang berlaku," lanjut mantan Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Kalimantan itu.
"Karena itu melalui Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi atau pada kesempatan pertemuan dengan manajemen PLN Wilayah Kalselteng, kita akan bicarakan masalah listrik masyarakat, tidak terkecuali warga Desa Ketapang Tala," demikian Misri.
Pada kesempatan reses kali ini, Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel tersebut fokus menemui konstituen di Tala, khususnya Kecamatan Pelaihari, ibukota kabupaten itu (65 kilometer timur Banjarmasin), Kecamatan Banjuin dan Kecamatan Takisung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Pasalnya cukup ironis kalau masih ada desa di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang belum terjamah program PLN. Sementara provinsi ini merupakan lumbung energi," ujar politikus senior Partai Golkar tersebut di Banjarmasin, Rabu.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel VII/Kabupaten Tanah Laut (Tala) dan Kota Banjarbaru tersebut mengemukakan harapan itu sesudah reses - menemui konstituennya, 13 - 15 Oktober lalu.
Ia menerangkan, ketika dirinya reses ke Desa Ketapang Kecamatan Bajuin Tala, warga masyarakat setempat mengemukakan keluhan, sekaligus harapan agar jaringan listrik dari PLN bisa masuk permukiman mereka.
"Menurut warga setempat, sudah sejak lama mengajukan permohonan agar PLN memancangkan tiang listrik hingga masuk desa mereka," kutip Misri yang baru mengakhiri jabatan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar "Bumi Tuntung Pandang" Tala itu.
Namun permohonan warga Desa Ketapang yang relatif tidak jauh dair Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam Tala itu sampai saat ini belum ada realisasi, tutur mantan redaktur senior Harian Umum Kalimantan Post tersebut.
"Sebagai wakil rakyat, kita secara moril berkewajiban memperjuangkan aspirasi masyarakat atau konstituen tersebut sesuai kapasitas, serta prosedur dan ketentuan yang berlaku," lanjut mantan Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Kalimantan itu.
"Karena itu melalui Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi atau pada kesempatan pertemuan dengan manajemen PLN Wilayah Kalselteng, kita akan bicarakan masalah listrik masyarakat, tidak terkecuali warga Desa Ketapang Tala," demikian Misri.
Pada kesempatan reses kali ini, Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel tersebut fokus menemui konstituen di Tala, khususnya Kecamatan Pelaihari, ibukota kabupaten itu (65 kilometer timur Banjarmasin), Kecamatan Banjuin dan Kecamatan Takisung.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016