Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 604 santri di dua pondok pesantren di Kalimantan Selatan secara serentak melakukan penulisan mushaf Al-Quran untuk Presiden Joko Widodo.


Penulisan mushaf Al-Quran untuk presiden tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Jannah di Kota Banjarmasin dan Pondok Pesantren Mursyidul Amin di Kabupaten Banjar, Rabu.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan H Noor Fahmi yang meresmikan penulisan mushaf Al-Quran untuk diserahkan kepada Presiden Jokowi tersebut menyatakan, ada sebanyak 302 santri dari masing-masing pondok pesantren itu yang menulis mushaf Al-Quran.

Yakni, sambung dia, sebanyak 151 orang santri puteri dan 151 orang santri putera di masing-masing pondok pesantren tersebut, mereka akan menyelesaikan penulisan mushaf Al-Quran itu dalam satu hari," ujarnya.

Menurut dia, momentum penulisan mushaf Al-Quran ini merupakan sejarah dalam rangka menyongsong peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2016, hingga mereka berharap tulisan tangan untuk kitab suci ini disukai presiden nantinya.

"Hasil tulisan mereka ini nantinya akan diserahkan lebih dulu ke Menteri Agama RI untuk selanjutnya diserahkan menteri ke presiden," tuturnya.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini diantaranya, tutur Noor Fahmi, agar menjadi budaya bagi santri dan santriwati untuk membiasakan menulis ayat-ayat suci Al-Quran selain mereka menghafalnya.

Sementara itu, Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Kalsel Fajrianoor Subhi menambahkan dalam kegiatan penulisan mushaf Al-Quran ini masing-masing pondok pesantren diminta menulis 2 mushaf dalam satu hari.

"Penulisan mushaf ini kita tunggu sampai selesai, karena besok (Kamis) langsung dibawa ke pusat, jadi semua berjumlah empat mushaf di dua pondok pesantren itu," ujarnya.

Dituturkannya, setiap santri yang berhasil menyelesaikan tugasnya secara kelompok itu akan diberikan piagam sertifikat penghargaan yang ditandatangani langsung Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin.

Penulisan mushaf Al-Quran oleh 604 santri ini dilaksanakan di halaman masing-masing pondok pesantren, di mana alat yang mereka gunakan adalah kertas, pensil dan meja tulis, semuanya dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016