Kapolres Tapin jajaran Polda Kalimantan Selatan AKBP Sugeng Priyanto menyebar anggota unit Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) dan Intel untuk mencegah tindak kejahatan selama Haul ke-19 Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul.
"Unit Intel dan Reskrim kita tugaskan untuk antisipasi kejahatan," kata Sugeng kepada ANTARA di Rantau, Kabupaten Tapin, Minggu.
Baca juga: Personel Polres Tapin cegah kepadatan jamaah Haul Guru Sekumpul
Sugeng mengatakan tindakan tersebut perlu dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada para jamaah Haul Guru Sekumpul yang singgah ataupun melintas di Kabupaten Tapin.
"Kita sebar barang kali ada curanmor, terjadi pemalakan, copet, ada pemecahan kaca mobil di rest area - rest area yang ada," ujarnya.
Disebutkan Sugeng, langkah antisipasi tindakan kriminal ini juga dilakukan pada saat arus balik yang diperkirakan dimulai pada Minggu tengah malam hingga Senin dini hari.
Baca juga: Warga Tapin sediakan makan hingga bengkel gratis Haul Guru Sekumpul
Ia mengatakan petugas gabungan telah berjaga sejak arus keberangkatan sejak H-2 hingga Minggu siang, serta mampu mengatasi kepadatan lalu lintas kendaraan, sedangkan tindak kriminal masih nihil.
Personel gabung yang berpartisipasi mengamankan lalu lintas di Kabupaten Tapin ini, yakni 224 personel Polri, 50 personel TNI, 500 relawan, 20 tenaga kesehatan kesehatan, dan 10 petugas BPBD.
Guru Sekumpul merupakan ulama karismatik yang meninggal dunia pada 5 Rajab 1426 H atau 10 Agustus 2005 diimakamkan di Kecamatan Sekumpul Martapura depan Mushola Ar Raudhah atau tempat majelis miliknya.
Haul Abah Guru Sekumpul fenomenal di Indonesia, karena dihadiri jutaan lebih jamaah yang datang dari berbagai penjuru negeri.
Pada 2024, keluarga Guru Sekumpul mengadakan haul ke-19 pada Minggu ini yang banyak jamaah dari Kalimantan Selatan maupun Pulau Kalimantan dan luar Pulau Kalimantan.
Baca juga: Pemkab Tapin siapkan ribuan porsi makanan bagi jamaah Haul Sekumpul
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Unit Intel dan Reskrim kita tugaskan untuk antisipasi kejahatan," kata Sugeng kepada ANTARA di Rantau, Kabupaten Tapin, Minggu.
Baca juga: Personel Polres Tapin cegah kepadatan jamaah Haul Guru Sekumpul
Sugeng mengatakan tindakan tersebut perlu dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada para jamaah Haul Guru Sekumpul yang singgah ataupun melintas di Kabupaten Tapin.
"Kita sebar barang kali ada curanmor, terjadi pemalakan, copet, ada pemecahan kaca mobil di rest area - rest area yang ada," ujarnya.
Disebutkan Sugeng, langkah antisipasi tindakan kriminal ini juga dilakukan pada saat arus balik yang diperkirakan dimulai pada Minggu tengah malam hingga Senin dini hari.
Baca juga: Warga Tapin sediakan makan hingga bengkel gratis Haul Guru Sekumpul
Ia mengatakan petugas gabungan telah berjaga sejak arus keberangkatan sejak H-2 hingga Minggu siang, serta mampu mengatasi kepadatan lalu lintas kendaraan, sedangkan tindak kriminal masih nihil.
Personel gabung yang berpartisipasi mengamankan lalu lintas di Kabupaten Tapin ini, yakni 224 personel Polri, 50 personel TNI, 500 relawan, 20 tenaga kesehatan kesehatan, dan 10 petugas BPBD.
Guru Sekumpul merupakan ulama karismatik yang meninggal dunia pada 5 Rajab 1426 H atau 10 Agustus 2005 diimakamkan di Kecamatan Sekumpul Martapura depan Mushola Ar Raudhah atau tempat majelis miliknya.
Haul Abah Guru Sekumpul fenomenal di Indonesia, karena dihadiri jutaan lebih jamaah yang datang dari berbagai penjuru negeri.
Pada 2024, keluarga Guru Sekumpul mengadakan haul ke-19 pada Minggu ini yang banyak jamaah dari Kalimantan Selatan maupun Pulau Kalimantan dan luar Pulau Kalimantan.
Baca juga: Pemkab Tapin siapkan ribuan porsi makanan bagi jamaah Haul Sekumpul
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024