Bandung, (Antaranews Kalsel) - Kontingen atlet gulat Kalimantan Selatan harus menunda euporia menambah medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat 2016, karena terjadinya rusuh, Senin.

Akibat terjadinya kerusuhan di lokasi pertandingan di GOR Saparua, Kota Bandung itu, laga final pegulat Kalsel Nastrusnicu Roxana Andrea harus ditunda.

Panitia pertandingan cabang olahraga gulat PON XIX Jawa Barat terpaksa menghentikan semua jadwal pertandingan yang digelar hari ini karena tim gulat dari Kalimantan Timur mengamuk.

Bahkan dinyatakan tiga wasit gulat PON harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga mendapat pukulan dari ofisial tim gulat Kaltim, bahkan peralatan pertandingan dirusak.

Keributan di arena gulat terjadi setelah partai penyisihan gaya bebas kelas 65 Kg, antara pegulat Kaltim dan pegulat tuan rumah Jawa Barat, di mana keputusan wasit memenangkan atlet Jawa Barat.

Menyinggung tertundanya pertandingan final atlet Kalsel tersebut, Ketua Umum Pengurus Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kalsel H Mohammad Welny menyesalkan terjadinya keributan itu.

"Seharusnya peristiwa ini tak terjadi, namun karena wasit terlalu condong ke tuan rumah, kontingen lain tidak terima termasuk Kalsel, namun saat dengan Kalsel tidak terlalu parah," tandas Welny.

Welny mengatakan, sejauh ini panitia belum bisa memastikan kapan pertandingan gulat dijadwalkan ulang, pasalnya panitia tidak bisa dimintai keterangan.

Kemungkinan besar pertandingan gulat kembali digulir dua hari ke depan, sebab panitia harus membenahi fasilitas pertandingan yang dirusak saat keributan.

"Mudah-mudahan jadwal pertandingan gulat bisa dilaksanakan cepat, sebab kami khawatir bisa merusak mental bertanding tim gulat Kalsel," ujarnya.

Sementara ini, cabang olahraga gulat Kalsel sudah meraih dua medali emas dan empat medali perunggu dari 18 atlet yang diturunkan di PON XIX Jawa Barat.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016