Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Para penjagal atau penyembelih hewan kurban Hari Raya Idul Adha 1437 H di wilayah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan akan mendapatkan pelatihan dari Pemerintah Kota Banjarmasin, 6 September 2016.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi di Banjarmasin, Kamis, pelatihan atau bimbingan untuk para penjagal ini bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Acaranya akan kita laksanakan bertempat di Rumah Potong Hewan (RPH) di jalan Basirih, Banjarmasin Selatan, pesertanya sekitar 50 orang," ujarnya.

Menurut dia, kegiatan rutin setiap tahunnya ini mengundang perwakilan penjagal hewan kurban di lima kecamatan, tujuannya agar proses penyembelihan hewan kurban bisa sesuai dengan syariah Islam.

Dituturkan Doyo, proses penyembelih hewan kurban harus betul-betul dikuasai para penyembelih, tata caranya seperti apa, bagaimana memperlakukan hewan kurban sebelum disembelih, menyembelihnya dan memperlakukannya sesudah itu, hingga memotong-motong dagingnya untuk dibagikan ke masyarakat yang berhak.

Pelatihan yang didapatkan ini, ujarnya, diharapkan disebarkan atau diajarkan lagi kepada masyarakat, sehingga prosesi penyembelihan hewan kurban yang dilakukan secara gotong royong ini dapat berjalan sesuai syariah Islam oleh semuanya.

Diungkapkan Doyo, sekitar 2.500 ekor hewan kurban akan disembelih masyarakat pada perayaan Idul Adha ini, di mana sekitar 700 ribu jiwa masyarakat Banjarmasin sekitar 90 persennya beragama Islam.

"Stok hewan kurban di daerah kita ini bisa dipastikan cukup dan ini didatangkan dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jawa Timur (Jatim)," ucapnya.

Stok hewan kurban di Banjarmasin saat ini sebanyak 1.500 ekor sapi dan sekitar 2.000 ekor kambing, di mana pihaknya saat ini mulai melakukan pemeriksaan kesehatannya.

"Hewan yang diketahui cacat atau kesehatannya kurang memungkinkan, termasuk mengandung cacing hati kita minta untuk tidak dijual sebagai hewan kurban," tegasnya.

Harga rata-rata sapi kurban di daerah ini sekitar Rp14 jutaan, di mana berat daging hidupnya sekitar satu pikul atau 100 kilogram.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016