Tanjung, (AntaranewsKalsel) - Anggota Polisi Hutan di Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Yandi Sa`ban menyebutkan hingga saat ini belum ditemukan titik api baik di dalam kawasan hutan maupun areal peruntukkan lainnya.

"Dari data Citra Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) maupun pemantauan langsung di dalam serta luar kawasan hutan belum ditemukan titik api artinya tidak ada kasus kebakaran hutan dan lahan," Yandi di Tanjung, Senin.

Meski belum ditemukan titik api sejak Januari hingga Agustus 2016 jajaran KPHP setempat terus menggiatkan pemantauan dan operasi pengamanan hutan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah ini.

Mengingat kabupaten paling Utara Provinsi Kalimantan Selatan ini masih memiliki kawasan hutan yang luas dan berdasarkan SK Menhut no.435/Menhut-II/2009 mencapai 237.610 hektare.

Dari total luas kawasan hutan tersebut mencakup hutan lindung 86.460 hektare, hutan produksi terbatas 54.254 hektare, hutan produksi tetap 94.498 hektare dan hutan produksi konversi 2.397 hektare.

Tahun sebelumnya kasus kebakaran hutan dan lahan banyak ditemukan di wilayah Utara dan Selatan Kabupaten Tabalong dengan 26 titik api.

Diantaranya tersebar di dalam kawasan hutan lindung yakni Kecamatan Jaro, Upau dan wilayah Selatan di Kecamatan Banua Lawas, Pugaan dan Muara Harus.

"Sebelumnya titik api banyak ditemukan di dalam kawasan hutan produksi diantara di Kecamatan Murung Pudak, Bintang Ara, Upau dan Jaro," tambah Yandi.

Sementara itu Bupati Tabalong Anang Syakhfiani didampingi Dandim 1008/Tanjung Letkol Arm Anang Krisna Indra Kumara dan Forum koordinasi pimpinan daerah lainnya meninjau pos pemantauan kebarakan hutan dan lahan di areal perkebunan PT Alam Tri Abadi di Desa Kasiau Kecamatan Murung Pudak.

Menurut Kasubag peliputan bagian humas Pemkab Tabalong Gusti Judid menyebutkan kunjungan Bupati Tabalong bersama rombongan terkait kesiapan perusahaan perkebunan dalam antisipasi kebakaran hutan dan lahan.

Pewarta: Herlina Lasmiyati

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016