Kandangan, (AntaranewsKalsel) - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, meningkatkan jumlah pasokan sapi kurban dari tahun sebelumnya sebanyak 290 ekor menjadi 315 ekor sapi Bali pada 2016.


Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan HSS, H Saidinoor di Kandangan Senin mengatakan, kenaikan jumlah pasokan tersebut, bukan hanya untuk menyiapkan kebutuhan sapi kurban di Kabupaten HSS, tetapi juga untuk keperluan warga dari beberapa kabupaten tetangga.

Menurut Saidinoor, sejak beberapa tahun terakhir, HSS bertekad untuk menjadi sentra produksi daging, bagi daerah sendiri maupun provinsi, melalui pengembangan peternakan sapi, kerbau maupun kambing.

Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain, dengan mengembangkan sentra penggemukan sapi, di daerah-daerah pegunungan, dan kini hasilnya, HSS telah mampu memenuhi sendiri kebutuhan daging dari peternakan lokal.

"Alhamdulilah, untuk sapi kurban, telah bisa kita penuhi dari peternakan masyarakat di daerah sendiri, bahkan kita bisa menyuplai ke beberapa daerah tetangga," katanya.

Saat ini, tambah dia, harga sapi Bali di HSS berkisar antara Rp12 juta sampai Rp15 juta per ekor, disesuaikan dengan berat sapi yang dibeli masyarakat.

Memastikan bahwa sapi-sapi yang dijual di sentra-sentra peternakan aman dan sehat, kata dia, pihaknya rutin melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap sapi-sapi tersebut.

"Sebelum Idul Adha, sapi-sapi dari kelompok pembudidaya penggemukan sapi di HSS, rutin dilakukan pemeriksaan kesehatan sehingga tak perlu ragu membeli sapi dari daerah ini," katanya.

Meningkatkan sektor peternakan sapi ini, sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), memberikan bantuan 315 ekor sapi kepada peternak di tujuh kecamatan di daerah tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus memenuhi kebutuhan daging daerah.

Menurut Saidinoor, bantuan tersebut, berupa dana sebesar Rp3 miliar untuk membantu peternak dalam meningkatkan modal untuk mengembangkan usaha peternakannya.

Dana yang dimanfaatkan untuk membeli ternak tersebut merupakan dana bergulir, yang harus dikembalikan oleh peternak secara bertahap untuk kepentingan pengembangan peternak lainnya.

"Dari dana Rp3 miliar yang tersedia, telah kami realisasikan sebesar Rp2,9 miliar lebih," katanya.

Dana tersebut, kata dia, diberikan kepada 293 orang yang berada dalam 48 kelompok peternak yang tersebar di Kecamatan Kalumpang, Sungai Raya, Simpur, Kandangan, Angkinang, Padang Batung dan Telaga Langsat dengan jumlah ternak yang dibeli sebanyak 315 ekor.

Selanjutnya, kata dia, pemerintah tidak hanya memberikan tambahan modal pembelian ternak, pihaknya juga akan berupaya membantu untuk memasarkan ternak sapi yang telah dikembangkan, terutama pada saat menjelang lebaran haji.

Bupati HSS H Achmad Fikry mengatakan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan DPKUP (Dana Pinjaman Kelompok Usaha Peternakan) tahun 2016 harus selalu dilakukan.

Menurut Bupati, DPKUP diberikan sebagai upaya Pemkab HSS untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya khususnya peternak sapi.

Bupati juga berharap, dana pinjaman ini agar dikelola dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi peternak, sehingga para peternak mampu menyetor kembali dana pinjaman tersebut ke kas daerah.

Pewarta: Faturrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016