Semarang, (Antaranews Kalsel) - Wisatawan mancanegara meminati kerajinan tangan dalam bentuk dompet, sepatu, dan tas yang terbuat dari kulit sapi lokal.

"Kami memang belum mengekspor produk-produk yang dibuat namun di setiap pameran yang kami ikuti di Surabaya, Malang, Semarang, dan Jogja banyak turis yang membeli dan berkata mereka menyukai produk kerajinan kulit," kata pengelola salah satu toko kerajinan kulit Tika di Semarang, Selasa.

Dikatakan, tidak hanya para wisatawan mancanegara yang menyukai produk kerajinan tangan ini tetapi masyarakat lokal juga menaruh minat pada kerajinan serupa.

"Peminat kerajinan ini bisa dibilang banyak karena produk kami awet dan tahan lama, ada pembeli yang sudah memiliki produk tas kami selama tiga tahun. Menurut keterangannya tas yang dibeli dari kami masih awet dan dia membeli produk kami lagi dengan model yang terbaru," kata Tika.

Menurutnya, produk kerajinan kulit sapi tersebut akan bertahan lama jika dirawat dengan benar. Perawatan sederhana seperti mengusap permukaan kulit dengan "baby-oil" atau minyak kulit untuk bayi setiap seminggu sekali wajib dilakukan agar lapisan kulit tidak mengelupas.

"Seluruh produk kami dijamin kulit sapi asli dan bukan sintetis, semua barang kami juga diproduksi secara rumahan sehingga semuanya dibuat tanpa bantuan mesin berat, itu yang memberi nilai lebih pada produk kami," katanya.

Tika menjelaskan kalau UKM ini belum memiliki toko tetap dan masih berjualan lewat pameran di kota-kota besar.

"Target pembeli kami sebenarnya remaja hingga dewasa bisa dilihat dari produk-produknya namun kami juga membuat produk tas yang bisa digunakan untuk anak-anak," katanya.

Harga produk kerajinan kulit sapi yang ditawarkan mulai dari Rp200 ribu untuk produk dompet hingga Rp3 juta untuk produk ukuran besar seperti tas.  
    
"Di tiap pameran yang kami ikuti omzetnya bisa sampai Rp1 juta/hari," katanya./f

Pewarta: Aris Wasita Widiastuti

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016