Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sudah memiliki pendidikan setingkat Madrasah Aliyah (MA) yang bertujuan mencetak ilmuan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendikia.
Menurut Kepala MAN Insan Cendikia Hilal Najmi saat berbincang dengan Antara, Senin, sekolah yang berlokasi di daerah Tanah Laut ini memiliki program utama pendidikan sains bagi siswanya.
"Tahun ini madrasah kini melaksanakan tahun pertama ajaran baru," ujarnya.
Menurut dia, untuk tahun pertama ajaran baru di MAN langsung di bawah binaan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI ini, ada sebanyak 78 siswa.
"Siswa yang masuk di madrasah kita ini anak-anak yang memiliki prestasi, yakni, minimal harus rangking tiga di sekolahnya hasil ujian akhir," papar Hilal.
Persyaratan ini dikarenakan, terang Hilal, sekolah ini memiliki tujuan memberdayakan putra-puteri daerah yang memiliki kecerdasan untuk bisa menjadi ilmuan atau ahli sains.
Sebab, kata dia, sekolah yang wajib bagi siswanya memondok ini akan ditempa guru-guru yang profisional dan ahli di bidang sains dari seleksi secara nasional.
"Madrasah kita akan dilengkapi 12 buah laboratorium sebagai penunjang pendidikan siswa," tuturnya.
Hilal mengungkapkan, seluruh siswa yang menempuh pendidikan akan dipetakan bakatnya, hingga bisa difokuskan nanti kebidang ilmu yang harus diperdalamnya.
"Kita lihat nantinya apakah siswa ini berbakat dibidang kekedoktoran, mesin, fisika, kimia atau lainnya, baru kita fokuskan kesana," ucapnya.
Selain itu, katanya, sekolah ini juga akan mendalamkan siswanya dibidang keagamaan, seperti program belajar kitab kuning dan tahfiz Quran.
"Kita rencanakan sekolah ini menggunakan tiga bahasa dalam kesehariannya, bahasa Indonesia, Arab, dan Inggeris," ujarnya.
Saat ini, ungkap Hilal, MA Insan Cendikia masih merampungkan pembangunan gedung, di mana targetnya dalam tiga tahun kedepan sudah sempurna, yakni, gedung sekolah, mesjid, aula, fasilitas olahraga, dan lainnya.
"MAN kita ini memiliki lahan seluas sepuluh hektar, bupati setempat berjanji akan memberikan tambahan lahan nantinya sekitar lima hektar," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Menurut Kepala MAN Insan Cendikia Hilal Najmi saat berbincang dengan Antara, Senin, sekolah yang berlokasi di daerah Tanah Laut ini memiliki program utama pendidikan sains bagi siswanya.
"Tahun ini madrasah kini melaksanakan tahun pertama ajaran baru," ujarnya.
Menurut dia, untuk tahun pertama ajaran baru di MAN langsung di bawah binaan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI ini, ada sebanyak 78 siswa.
"Siswa yang masuk di madrasah kita ini anak-anak yang memiliki prestasi, yakni, minimal harus rangking tiga di sekolahnya hasil ujian akhir," papar Hilal.
Persyaratan ini dikarenakan, terang Hilal, sekolah ini memiliki tujuan memberdayakan putra-puteri daerah yang memiliki kecerdasan untuk bisa menjadi ilmuan atau ahli sains.
Sebab, kata dia, sekolah yang wajib bagi siswanya memondok ini akan ditempa guru-guru yang profisional dan ahli di bidang sains dari seleksi secara nasional.
"Madrasah kita akan dilengkapi 12 buah laboratorium sebagai penunjang pendidikan siswa," tuturnya.
Hilal mengungkapkan, seluruh siswa yang menempuh pendidikan akan dipetakan bakatnya, hingga bisa difokuskan nanti kebidang ilmu yang harus diperdalamnya.
"Kita lihat nantinya apakah siswa ini berbakat dibidang kekedoktoran, mesin, fisika, kimia atau lainnya, baru kita fokuskan kesana," ucapnya.
Selain itu, katanya, sekolah ini juga akan mendalamkan siswanya dibidang keagamaan, seperti program belajar kitab kuning dan tahfiz Quran.
"Kita rencanakan sekolah ini menggunakan tiga bahasa dalam kesehariannya, bahasa Indonesia, Arab, dan Inggeris," ujarnya.
Saat ini, ungkap Hilal, MA Insan Cendikia masih merampungkan pembangunan gedung, di mana targetnya dalam tiga tahun kedepan sudah sempurna, yakni, gedung sekolah, mesjid, aula, fasilitas olahraga, dan lainnya.
"MAN kita ini memiliki lahan seluas sepuluh hektar, bupati setempat berjanji akan memberikan tambahan lahan nantinya sekitar lima hektar," tuturnya.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016