Banjarmasin (Antara) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, keberadaan ikan sungai terus menyusut, hingga perlu langkah mereproduksinya bagi keberlanjutan untuk regenerasi.

Hal demikian yang diungkapkan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan KKP Dr Rina saat acara puncak bulan bakti karantina dan mutu hasil perikanan, di Banjarmasin, Selasa.

"Di beberapa tempat ikan sungai mulai sedikit jumlahnya, ini harus diupayakan peningkatan populasinya," tuturnya.

Menurut Rina, KKP saat ini memiliki Unit Pelaksana Tugas (UPT) di semua provinsi termasuk di Kalsel ini yang bertugas mereproduksi untuk menghasilkan ikan sungai yang menurun ini.

Sebagaimana di daerah Kalsel ini, tutur dia, salah satunya adanya balai budidaya ikan Mandiangin, Kabupaten Banjar, berbagai ikan lokal seperti papuyu dan haruan dikembangkan.

"Balai budidaya ikan itu mereproduksi ikan-ikan yang cocok bagi sungai-sungai di Kalsel ini," paparnya.

Dan pada acara puncak bulan bakti karantina dan hasil perikanan ini telah dilepas puluhan ribu bibit ikan lokal di sungai Martapura, diantaranya ikan arwana, papuyu, patin, kalabau, dan gurame.

Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor menyatakan, keberadaan ikan di sungai daerah ini harus terus dijaga dari kepunahannya, dan ini tanggungjawab bersama.

"Jangan ada lagi yang menyetrum dan bom racun ikan, ini harus kita larang bersama," ujarnya.

Dia menyatakan lagi, bagi oknum masyarakat yang melakukan pelanggaran hukum melakukan pemusnahan ikan ini harus ditindak tegas, hingga ada efek jera bagi yang lainnya.

Menurut dia, daerah ini memiliki banyak sungai dengan keberagaman kehidupan ikannya, ini menjadi mata pencarian bagi masyarakat banyak.

"Jadi kalau ada yang merusaknya hanya untuk kepentingan sesaat, harus dicegah bersama," ujarnya.

Dia pun mengharapkan, benih-benih ikan yang sudah ditebar di sungai Martapura ini harus dijaga perkembangbiakannya, tidak langsung ditangkap.

Pewarta: Sukarli

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016