Amuntai, (Antaranews.Kalsel)- Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kalimantan Selatan kembali menggelar pelatihan bagi perajin kluster Anyaman Purun dan Ilung yang diikuti kelompok perajin yang berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.


Asisten Manajer Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan Ani Widi Kumandari di Amuntai, Selasa mengatakan, pelatihan kali ini lebih difokuskan pada peningkatan desain dan motif produk kerajinan agar lebih mampu bersaing dipasaran.

"Kita akui untuk kualitas produk dari segi desain dan motif masih kurang sehingga pada pelatihan perajin di Kluster Anpulung kita fokuskan pada peningkatan mutu desain," ujar Ani.

Ani mengatakan, sejak 2012 kluster anpulung sudah dibentuk di Kabupaten HST yang berakhir pada 2015 kemaren, sedangkan di Kabupaten HSU diterapkan sejak 2013 dan berakhir di 2016.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil survei perkembangan produk kerajinan rotan, purun dan ilung (eceng gondok) berada diperingkat kedua sesudah produk kain sasirangan, dengan jumlah usaha kerajinan mencapai 12.377 unit usaha di HSU.

Konsultan program Kluster Anpulung Untung Tora menambahkan selain upaya peningkatan mutu desain anyaman purun, ilung (eceng gondok) dan rotan, pihak BI Kalsel juga membantu perajin dari kluster ini membuka pangsa pasar yang lebih luas.

"Kebetulan instruktur pelatihan yang kita datangkan dari Yogya merupakan salah satu pengusaha dibidang kerajinan yang bersedia membantu perajin untuk membuka jalur pemasaran hingga keluar negeri," terang Untung.

Pelatihan bagi perajin komunitas Kluster Anpulung dari Kabupaten HSU dan HST ini dilaksanakan selama  tiga hari sejak 19 Juli berlokasi di Gedung Aula Banua Kita Amuntai dengan mendatangkan instruktur dari Yogyakarta Jawa Tengah Cornelia Lina Meliana.

Wakil Bupati HSU Husairi Abdi saat membuka pelatihan menyampaikan terima kasih kepada pihak Kantor Perwakilan BI Kalsel yang sudah membantu mengembangkan sektor kerajinan di daerah melalui Program Kluster Anpulung sejak 2012.

"Pemda HSU berharap program ini bisa terus berlanjut agar pihak BI bisa terus membantu perajin khususnya dalam pengembangan manajemen dan pemasaran," katanya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Eddy Abdillah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016