Martapura,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Kepolisian Resor Banjar, Kalimantan Selatan AKBP Kukuh Prabowo menegaskan, pihaknya meningkatkan standar operasional prosedur (SOP) mengantisipasi ancaman bom.

"Kami meningkatkan SOP untuk mengantisipasi ancaman bom baik yang ditujukan ke mapolres maupun personel di polsek-polsek wilayah hukum Polres Banjar," ujarnya di Martapura, Selasa.

Ia mengatakan, peledakan bom di Mapolresta Surakarta, Solo, Jawa Tengah disikapi dengan lebih meningkatkan kewaspadaan dan siaga terhadap setiap ancaman dan gangguan.

Meski demikian, pihaknya tidak melakukan penambahan personel yang piket di mapolres termasuk di polsek-polsek sehingga hanya meningkatkan SOP yang sudah ditetapkan.

"Personel piket di mapolres maupun di polsek-polsek tidak ditambah, tetapi wajib menjalankan SOP yang ditetapkan sehingga bisa mengantisipasi segala bentuk ancaman," ucapnya.

Disebutkan, jumlah personel yang piket di mapolres sebanyak 30 orang terdiri dari seluruh fungsi kepolisian dengan sistem melakukan penjagaan secara bergantian atau shift.

"Personel yang piket memiliki tugas dan tanggung jawab menjaga situasi dan kondisi kamtibmas sesuai fungsinya. Mereka ditugaskan bergiliran dalam sistem shift," ujarnya.

Ditekankan, situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Banjar kondusif dan diharapkan kondisi aman dan terkendali itu terus terpelihara didukung seluruh komponen masyarakat.

"Personel kepolisian hanya bertugas menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif, sepenuhnya adalah dukungan seluruh komponen masyarakat agar situasi aman terpelihara," kata dia.

Kepala Kepolisian Sektor Martapura Kota AKP Amalia Afifi mengatakan, pihaknya waspada dan siaga menjaga situasi komtibmas agar selalu kondusif, aman dan terkendali.

"Kami mengantisipasi segala bentuk ancaman sehingga meningkatkan kewaspadaan terutama di keramaian yang tersebar di beberapa lokasi," kata perwira perempuan itu.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016