Banjarbaru (ANTARA) - Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sjamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Kalimantan Selatan menyimulasikan penanganan ancaman bom di pesawat lewat latihan bersama seluruh unsur gabungan TNI.
"Penanggulangan bom ini bertujuan melatih personel TNI dengan menguji SOP yang ada, sehingga apabila menghadapi situasi ini personel siap menghadapinya," kata Komandan Lanud Sjamsudin Noor Kolonel Pnb Suparjo di Banjarbaru, Kamis.
Baca juga: TNI AU kerahkan Sukoi hingga F-16 saat latihan tempur di Maluka Baulin
Danlanud mengatakan penanganan ancaman melibatkan berbagai unsur, mulai jajaran Korem 101/Antasari hingga kesatuan samping yang menjadi pasukan pengamanan dengan Lanud sebagai komandonya selaku Satgas di bandara.
Dijelaskan Suparjo, jika situasi bandara diberi warna kuning maka penanganan segala bentuk ancaman di bandara menjadi kewenangan manajemen bandara.
Namun apabila menjadi warna merah maka pengamanannya diserahkan kepada Lanud dan jika situasi kondusif dan evakuasi penumpang selesai penanganan bandara dikembalikan kepada manajemen bandara.
Saat simulasi digambarkan pesawat Camar Air DA123 dengan rute penerbangan Jakarta ke Makassar mendapat ancaman teror bom dari orang tak dikenal.
Dari informasi tersebut petugas ATC Airnav meneruskan informasi ancaman kepada AOCH Bandara Internasional Syamsudin Noor bahwa akan ada pendaratan darurat pesawat di Bandara Internasional Syamsudin Noor.
Baca juga: Lanud Sjamsudin Noor selesai amankan bandara saat kunjungan Wapres
Setelah menerima informasi tersebut, GM PT AP Indonesia Bandara Syamsudin Noor Khaerul Assidiqi segera melakukan koordinasi dengan Komandan Lanud Sjamsudin Noor guna meminta dukungan pengamanan awal dalam rangka mengantisipasi ancaman.
Tak menunggu waktu lama, personel gabungan dari Lanud Sjamsudin Noor, Korem 101/ANT, Kodim 1006/BJR, Yonif 623/BWU, Dankesyah 06-04-02 Banjarmasin, RSAU Sjamsudin Noor, Denpom VI/2 Banjarmasin dan tim Jihandak Denzipur 8/GM diterjunkan untuk pengamanan dan evakuasi penumpang sesuai tugas masing-masing.
Ratusan personel pun langsung mengepung sekeliling pesawat Camar Air DA123 itu.
Puluhan penumpang dievakuasi untuk meninggalkan pesawat, sebagian di antaranya mengalami cedera, sehingga harus dievakuasi dengan ambulans.
Sementara, penumpang lain dievakuasi dengan bus menuju tempat yang aman.
Selanjutnya, tim Jihandak Denzipur 8/GM melakukan penyisiran dan ditemukan adanya benda mencurigakan di bagasi pesawat yang diduga adalah bom.
Tim Jihandak pun langsung mengamankan benda mencurigakan itu, dan melakukan proses disposal sesuai prosedur standar penanganan bahan peledak hingga akhirnya situasi bandara kembali kondusif.
Baca juga: Kasau: Satuan Radar Banjarbaru amankan pertahanan udara hingga ke IKN