Sejumlah lokasi transmigrasi di Kalimantan Selatan kini mengalami kekeringan akibat kemarau panjang yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemprov Kalsel Hadi Masdjaya di Banjarmasin, Senin mengatakan, beberapa daerah transmigrasi yang mengalami kekeringan adalah lokasi transmigrasi Bahandang Kabupaten Barito Kuala.

Selain itu, lokasi transmigrasi Tambang Ulang Kabupaten Tanah Laut dan Sungai Pinang Kabupaten Banjar.

"Memang ada beberapa lokasi transmigrasi yang kekeringan namun kita belum bisa menyampaikan secara lengkap karena sebagian pegawai sedang melakukan pendataan," katanya.

Menurut dia, untuk rencana pemberian bantuan terhadap warga Transmigrasi tersebut Hadi mengatakan, pihaknya akan menunggu perkembangannya.

Hadi menambahkan, pemberian bantuan melalui program jatah hidup terhadap beberapa daerah transmigrasi tersebut tidak mungkin dilakukan, karena pemberian jatah hidup hanya diberikan kepada transmigran yang baru.          

Selain kekeringan, beberapa transmigran di Kalsel juga mengalami persoalan tidak produktifnya lahan pertanian yang disiapkan, sehingga banyak petani memilih meninggalkan lokasi.

Hal tersebut sebagaimana terjadi di Desa Bahandang, dari ratusan rumah transmigran yang disiapkan, kini hanya tinggal beberapa rumah yang masih berpenghuni.

Sementara yang lainnya, memilih meninggalkan lokasi untuk mencari pekerjaan maupun pulang kembali ke daerah asal.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Zainal Ariffin mengatakan kemarau panjang yang terjadi di Kalsel menyebabkan  sekitar 305 desa di empat kabupaten Kalsel mengalami kekeringan.

Keempat kabupaten tersebut antara lain Kabupaten Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Banjar.

"Data yang kita terima tercatat 305 desa dari 1.958 desa yang ada di empat kabupaten kini kekeringan," katanya.

Beruntung dalam beberapa hari terakhir, Kalsel mulai diguyur hujan sehingga diharapkan bisa mengurangi jumlah lokasi yang kini mengalami kekeringan tersebut./B*C

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011