PT Antang Gunung Meratus (AGM) menyatakan dukungan program-program pemerintah dalam mempertahankan keberadaan tanaman-tanaman endemik, khususnya anggrek yang khas dari pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Kita dari PT AGM mendukung penuh atas inisiatif dan program yang disampaikan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel," kata Kepala Teknik Tambang (KTT), PT AGM, Imam Arifianto, mengutip pers release peringatan Hari Keanekragaman Hayati Tahun 2023 Humas PT AGM, di Kandangan, Rabu.
Dijelaskan Imam, dukungan ini merupakan wujud sinergitas antara program pemerintah dengan pelaku usaha, sebagai bentuk implementasi nyata dalam mempertahankan keberadaan tanaman-tanaman endemik.
Keanekaragaman hayati merupakan salah satu aspek kehidupan yang harus dijaga dan dilestarikan, langkah positif yang harus didukung, terutama untuk pihaknya dari pelaku kegiatan usaha pertambangan.
Baca juga: PT AGM berikan bantuan untuk Majelis Laskar Alawiyyin dukung kegiatan keagamaan
"Agar kami juga dapat memberikan kontribusi positif bagi keberlangsungan peranan tanaman-tanaman spesies endemik yang ada di pulau Kalimantan, khususnya di Desa Tumingki, Kecamatan Loksado, HSS.
Menurut Imam, banyak yang mungkin beranggapan bahwa kegiatan ini tidak terlalu memberikan pengaruh yang besar, namun sebenarnya kegiatan ini berdampak sangat besar.
Hal ini karena dalam sistem tatanan ekosistem tidak bisa ada satu pun rantai kehidupan yang putus, terutama rantai tanaman seperti untuk tanaman-tanaman endemik.
"Tanaman-tanaman spesies seperti ini akan kita perlukan sebagai sumber pengembangan informasi, dalam penelitian kandungan-kandungan yang ada di dalamnya," ucap Imam.
Kegiatan ini pun agar tidak akan berhenti sampai di sini, pemerintah, pelaku usaha, organisasi pemerhati lingkungan hidup dan masyarakat memegang peranan penting dalam mempertahankan konservasi keanekaragaman hayati.
Baca juga: PT AGM bangun enam kios perindah kawasan makam Datu Nuraya
Imam berharap ke depan, apa yang dilakukan dapat berkembang, dan Desa Tumingki, Loksado ini suatu saat nanti bisa menjadi daerah destinasi wisata dengan ciri khas desa konservasi anggrek.
Di mana ini akan berefek pada pendapatan ekonomi masyarakat dari destiniasi wisata dengan adanya area konservasi tanaman angrek ini.
"Akhir kata saya ucapkan selamat merayakan Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia tahun 2023 , “from agreement to action “, dari persetujuan menjadi tindakan," pungkas Imam.
Dalam rangkaian peringatan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan taman konservasi anggrek meratus dan launching gemar anggrek (gerakan melestarikan anggrek Kalimantan), di Desa Tumingki, Kecamatan Loksado.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023