Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor atau biasa disapa Paman Birin, menjanjikan hadiah umrah gratis kepada onthelis peserta Kirab Hari Ulang Tahun (HUT) ke 74 Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan, Rabu.

Hal itu di sampaikan Paman Birin saat melepas rombongan  kirab sepeda onthel yang dimulai dari kawasan Nol kilometer Banjarmasin.

Kirab para onthelis (sebutan untuk pecinta sepeda onthel) itu, mengawali rangkaian peringatan HUT ke 74 Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan di Kalsel.

Sebelum melepas peserta kirab, yang di hadiri Ketua DPRD Kalsel Supian HK, Forkopimda, serta Pejabat utama Pemprov Kalsel, Paman Birin mengapresiasi kesetiaan para onthelis dalam memeriahkan HUT Tentara ALRI Pertahanan Kalimantan, yang  setiap tahunnya memeriahkan dengan bersepeda dari Taman Nol Kilometer Banjarmasin sampai Kilometer 20 Liang Anggang atau Makam Pahlawan Nasional Brigjen Hasan Basri Kota Banjarbaru.

Sebagai bentuk penghargaan dan apresiasinya kepada para onthelis tersebu, empat orang pertama yang tiba di garis finis, akan mendapatkan hadiah umrah gratis.

Berdasarkan informasi di lapangan, peserta yang mendapatkan umroh gratis dari Paman Birin yaitu, Muhammad Abdih, Mahdani,Praptono dan Hariyadi, ke empat peserta tersebut berhasil finis, meninggalkan peserta lainnya yang berjumlah Puluhan Onthelis.

Dengan semangat Paman Birin menyebut, peringatan HUT Tentara ALRI Pertahanan Kalimantan itu,  bukan hanya basa basi, tapi sebuah harga yang tidak ternilai bagi rakyat Kalsel, yang bisa bernapas lega di alam kemerdekaan.

Menurut Paman Birin, di Indonesia hanya ada dua teks proklamasi kemerdekaan yakni teks proklamasi yang dibacakan Bung Karno pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta dan teks Proklamasi Kalimantan 17 Mei 1949  yang menyatakan Kalimantan bagian yang tak terpisahkan dari NKRI.

"Kalau di pulau Jawa ada Jenderal Sudirman, kita memiliki Hasan Basri yang sama jasanya, berjuang untuk rakyat Kalimantan Selatan, oleh karena itu, Jas Merah, Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah," ujar Paman Birin.
 
Komunitas sepeda onthel, peserta kirab dalam rangka memperingati HUT ke 74 Tentara ALRI Kalimantan, di Siring Nol Kilometer Banjarmasin, Rabu (17/5/2023) (ANTARA/Latif Thohir)

Proklamasi 17 Mei 1949 merupakan sejarah penting bagi rakyat Kalsel, karena dalam proklamasi Itulah, muncul pernyataan dan penegasan kepada rakyat dan dunia , bahwa gerilya ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan benar-benar ada dan mempunyai kekuatan bahkan eksistensinya mampu menyusun Pemerintahan dalam wilayah RI, walau pun saat itu tanah Kalimantan masih di duduki penjajah.

Sejarah Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan dimulai pada Januari 1949 dengan membuat gerakan gerilya untuk mendapatkan dukungan dari rakyat di desa-desa dan pedalaman Hulu Sungai yang dikenal dengan sebutan Banua Lima.
 
Aksi gerilya serupa juga dilakukan di Banjarmasin dan Martapura yang melibatkan semua pegawai pemerintah, buruh, perawat, sampai pembantu rumah tangga mengadakan gerakan mogok kerja, bahkan langsung bergabung dengan pasukan gerilya untuk mengambil kendali pos-pos militer belanda di setiap distrik yang dikuasai pihak Belanda.

Hingga pada tanggal 2 September 1949, diadakan Penghentian Permusuhan yang dihadiri pihak Republik Indonesia, Pihak Belanda, Pihak Negara Australia sebagai Komisi III Negara dan perwakilan dari Divisi IV yang meresmikan ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan menjadi bagian resmi dari Angkatan Perang Republik Indonesia.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023