Kotabaru,  (AntaranewsKalsel) - Pemkab Kotabaru, Kalimantan Selatan, segera berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) terkait pasokan daging impor untuk masyarakat Kotabaru.


Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kotabaru H Mahyudiansyah, di Kotabaru, Sabtu mengatakan, saat ini harga daging di Kotabaru seharga Rp140.000 per kilogram, bahkan merangkak menembus harga Rp150.000 per kilogram.

"Sehingga diperlukan langkah strategis untuk mengendalikan harga daging agar tidak terlalu mahal, diantaranya meminta Bulog apakah Kotabaru bisa meminta jatah daging impor harga murah," katanya.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar, pemerintah harus bisa memberikan solusi masalah yang dihadapi masyarakat, terutama masalah naiknya harga barang kebutuhan pokok.

"Kami juga sudah konsultasi dengan Sekretaris Daerah bahwa kita segera melakukan rapat koordinasi bersama lembaga terkait, untuk mencari solusi masalah naiknya harga barang kebutuhan pokok di Kotabaru," paparnya.

Terpisah, Perusahaan Umum Bulog Kalimantan Selatan tidak membatasi pembelian daging impor bagi masyarakat maupun usaha mikro, kecil, dan menengah karena stok daging murah tersebut cukup banyak.

Kepala Bulog Divisi Regional Kalimantan Selatan Alwi Umri mengatakan tujuan dilaksanakannya operasi pasar daging impor untuk menjaga kestabilan harga daging menjadi Rp80 ribu per kilogram.

"Dengan demikian tidak ada pembatasan pembelian selama persediaan daging cukup," katanya.

Sejak awal Ramadhan, Bulog telah mulai melaksanakan operasi pasar daging murah di beberapa titik di Kota Banjarmasin.

Menurut Alwi, penjualan harga daging impor tersebut, sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan harga daging sapi dari Rp125 ribu menjadi Rp80 ribu per kilogram.

Selama Ramadan dan Lebaran Bulog Kalsel bakal mendistribusikan daging impor sebanyak 95 ton.

"Tahap pertama, Kalsel mendapatkan jatah operasi pasar daging sebanyak 95 ton yang akan datang secara bertahap, dan bila kurang bisa ditambah kembali," katanya.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016