Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Pariwisata menargetkan destinasi pariwisata di Tanjung Lesung, Banten, bisa mendatangkan sejuta wisatawan mancanegara pada tahun 2019.

"Pemerintah yakin bisa memenuhi target itu," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Rabu.

Menurut Arief Yahya, Tanjung Lesung sebagai destinasi wisata prioritas tahun ini, terus melakukan pembenahan akses dan amenitas.

Untuk akses, jaraknya yang hanya sekitar 180 kilometer dari ibu kota Jakarta, dan saat ini sedang dibangun tol Serang-Panimbang sepanjang 84 km jadi, maka dari Jakarta tidak akan lebih dari 2,5 jam saja.

"Kalau sudah tersambung tol maka Banten dan sepanjang pantai sampai ke Tanjung Lesung akan sejahtera," katanya.

Pemerintah bahkan sudah menyiapkan lahan untuk membangun bandar udara bertaraf internasional di Pandeglang
      
Menurut Anggota Tim Percepatan Destinasi Tanjung Lesung Ida Irawaty, pembangunan bandar udara dirasa sangat penting, karena meski perjalanan darat dari Jakarta hanya memakan waktu sekitar dua sampai tiga jam, namun para wisatawan mancanegara biasanya lebih memilih datang ke daerah tujuan wisata yang memiliki akses langsung ke bandar udara.

Selain itu, Ida mengatakan sedang berusaha menjadikan Pelabuhan Tanjung Lesung sebagai pelabuhan pariwisata sehingga kapal-kapal wisata berbendera asing bisa langsung bersandar tanpa harus merapat terlebih dahulu di pelabuhan barang dan kargo Pandeglang.

Sebagai objek wisata yang menyuguhkan objek wisata bahari, Tanjung Lesung harus bisa memberikan akses yang mudah kepada wisatawan yang biasa melakukan perjalanan wisata melalui jalur laut karena hubungannya erat dengan berbagai kegiatan internasional yang akan berlangsung di Tanjung Lesung.

Ida juga mengungkapkan pihaknya juga berencana untuk kembali mengaktifkan jalur transportasi kereta api.

Menurut dia, dengan jalur kereta yang sudah ada saat ini, mubazir bila sarana tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung pertumbuhan pariwisata.

"Yang jelas semua ini terus kami kebut untuk bisa memenuhi target satu juta wisatawan mancanegara di tahun 2019," kata Ida.

Untuk amenitas, dalam kunjungan kerja ke Korsel, Arief Yahya  berhasil meyakinkan salah satu perusahaan raksasa Korsel berinvestasi modal di Tanjung Lesung.

Perusahaan Korea Selatan, DW Development Ltd, melakukan investasi modal sebesar 500 juta dolar AS atau sekitar Rp6,5 triliun.

Kesepakatan investasi itu dilakukan dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Jababeka Tbk selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung, disaksikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Seoul, Korsel, Jumat (3/6).

Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan oleh Presdir Jababeka Tedjo Budianto Liman dan Direktur Pengembangan Bisnis Hyanto Wihadhi dengan Chairman DW Development Sang Young Lee dan Presiden DW Development Jasen Han.

Penandatanganan kesepakatan itu juga disaksikan Menteri Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Korsel Kim Jong Deok, di Museum Nasional Seni Modern dan Kontemporer Korsel di Seoul.

DW Development masuk sebagai pemegang saham sebesar 49 persen, untuk membangun kawasan seluas 1.500 hektare.

"Saya sudah hitung, Tanjung Lesung itu membutuhkan total investasi sebesar 5 miliar dolar AS selama 10 tahun. Tahap pertama 500 juta dolar AS dengan perusahaan Korea itu cukup bagus," ujar Arief Yahya.

Sementara Tanjung Lesung memiliki atraksi wisata yang mempesona, ada hamparan pasir putih sepanjang 15 kilometer dan kekayaan biota laut yang komplet./

Pewarta: Budi Setiawanto

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016