Pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, akhirnya membuahkan hasil dari sebelumnya 52 persen turun menjadi ke 32 persen.

Pemkab Balangan pun meraih predikat terbaik kategori penurunan stunting penilaian kinerja dalam pelaksanaan konvergensi penurunan stunting Provinsi Kalimanta Selatan 2022.

"Kontribusi CSR Adaro untuk program stunting cukup besar dan Alhamdulillah angka stunting Balangan sudah turun ke posisi 32 persen,” ungkap Bupati Balangan H Abdul Hadi, Sabtu.

Dalam pelaksanaan program percepatan penurunan stunting tahun 2022, Adaro Group melalui anak perusahaannya yaitu PT Adaro Indonesia, Balangan Coal Companies, PT Saptaindra Sejati, dan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) turut berkontribusi dalam penanganan 245 balita stunting dan orangtua serta 65 hamil KEK di 28 desa Kabupaten Balangan.

Adaro berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemkab Balangan melalui Pokja Balanting (Balangan Lawan Stunting) dan program Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting sebagai upaya menekan kasus gagal tumbuh pada balita di 'Bumi Sanggam' ini.

Sebelumnya Division Head External Relations & GA Balangan Coal Group Thoha menjadi salah satu Bapak Asuh Anak Stunting sebagai komitmen swasta menurunkan angka stunting dan mendukung upaya Pemkab Balangan dalam mengoptimalkan pemberdayaan para kadernya.

Selain itu Head of CSR Department PT Adaro Energy Indonesia, Zuraida Murdia Hamdie menjelaskan  intervensi untuk memastikan lebih banyak anak terbebas dari risiko stunting dalam 1.000 HPK adalah investasi terbaik.

“Begitu masa kritis awal kehidupan ini dilewati dengan baik, anak akan bisa tumbuh dan berkembang optimal, hal ini sebagai prasyarat untuk tercapainya tujuan CSR Adaro yaitu menciptakan masyarakat paska tambang yang berdaya saing mandiri dan berkelanjutan,” kata Zuraida.

 Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap kesungguhan Pemkab Balangan, sehingga pencapaian ini dapat diraih.

Dalam implementasinya Adaro fokus pada peningkatan status kesehatan balita stunting dan ibu hamil, tercapainya 5 pilar STBM sasaran dengan tersedianya akses ketahanan pangan lokal di level rumah tangga, dan terfasilitasinya kelengkapan administrasi agar sasaran memiliki BPJS kesehatan.

 "Adaro mengusung konsep pemberdayaan dan perubahan perilaku di masyarakat dan sejalan dengan program Pemkab Balangan," jelas Marthina Jessica Timisela, selaku Pendamping Program Stunting dari YABN.
 
Pemkab Balangan meraih predikat terbaik kategori penurunan stunting peniaian kinerja dalam pelaksanaan konvergensi penurunan stunting Provinsi Kalimanta Selatan 2022. (ANTARA/HO-YABN)
Para kader dan fasilitator desa pun mendapat pelatihan agar dapat melakukan pendampingan ke sasaran program. Adaro juga memberikan bantuan stimulan berupa PMT yaitu telur, susu, vitamin, taburia selama 3 sampai 5 bulan ke sasaran disertai dengan pendampingan harian oleh kader untuk mencatat perkembangan kesehatan dan memastikan PMT dikonsumsi dengan efektif dan tepat.

Jessica menambahkan Adaro juga memberikan bantuan bibit sayuran ke sasaran dan bersama pihak puskesmas melakukan pendampingan mengenai 5 pilar STBM, terutama tentang pilar 1 Stop BABS.

Adaro bersama pemda khususnya Bappeda, Dinas Kesehatan, BKKBN, puskesmas, kecamatan dan desa melakukan koordinasi dan pertemuan berkala dalam rangka monitor dan evaluasi kegiatan serta sinkronisasi data perkembangan status kesehatan balita dan bumil KEK yg diintervensi.

Hasilnya 245 balita di desa sasaran program meningkat status kesehatan, 65 anak sudah berstatus normal dan tercatat dalam KMS.

Begitu pula 65 ibu hamil KEK mengalami peningkatan status kesehatan dan 63 di antaranya telah melahirkan secara normal dan tidak berat badan lahir rendah (BBLR).(adv)

 

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023