Banjarmaisn, (Antaranews Kalsel) - Meningkatnya kredit bermasalah di dunia perbankan selain di sebabkan dampak krisis ekonomi global juga kurangnya kemampuan tehnis mengantisipasi penyebab masalah dan meminimalkan resiko.


Walaupun Bank Kalsel telah mampu menurunkan tingkat kredit bermasalahnya atau dalam istilah perbankan di sebut Non Performing Loan (NPL) namun upaya untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya terus dilakukan.

"Diharapkan seluruh peserta memiliki kemampuan dalam penyelamatan dan penyelesaian kredit yang bisa memberikan keuntungan bagi nasabah dan perusahaan," kata Direktur Operasional Hj Yunita Martha saat membuka pelatihan.

Pelatihan Aspek Hukum Dalam Penyelesaian Kredit Bermasalah dan Strategi Penurunan NPL di gelar Divisi SDM Bank Kalsel yang diikuti 36 karyawan staf pemasaran, bidang kredit dan divisi terkait di aula Bank Kalsel di Banjarmasin, Senin (23/5).

"Pelatihan di gelar untuk meningkatkan kemampuan tehnis mengantisipasi kemungkinan penyebab masalah dan bagaimana meminimalkan resiko tersebut," kata Pemimpin Bidang Pengembangan dan Penyelengggara Pelatihan Divis SDM Bank Kalsel Iwan.

Menghadirkan instruktur Yosef Juwa dari Asosiasi Perbankan Daerah (Asbanda) yang memberikan pengetahuan tentang upaya penyelamatan kredit, pengikatan dan eksekusi jaminan, jaminan Fidusia, Manajemen Resiko dan sebagainya.

"Bahaya kredit macet dapat mengurangi laba usaha dan pengurangan modal," kata Yosef Juwa.

Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah (NPL) adalah sebesar 5% dari total kredit.

Saat ini Bank Kalsel telah menyalurkan kreditnya 7,9 trilyun atau meningkat dari 7,57 trilyun pada Desember 2016. Dengan penurunan NPL dari 4,33 persen pada Desember 2015 menjadi 3,81 persen di bulan April 2016.

Beberapa upaya yang dilakukan untuk mendorong penurunan NPL tersebut adlah pemantauan usaha debitur, pembinaan debitur, penyelamatan kredit melalui restrukturisasi, dan pemberian pelatihan kepada petugas bank bagaiman trik atau solusi penyelesaiannya.

Pewarta: Herry Murdy Hermawan

Editor : Herry Murdy Hernawam


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016