Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Wali Kota Banjarbaru H Nadjmi Adhani didampingi Ketua DPRD Banjarbaru H AR Iwansyah dan Wakil Ketua TP PKK Kota Banjarbaru Eny Darmawan Jaya menghadiri HUT IGTKI-PGRI ke 66 Kota Banjarbaru bertempat di halaman TK Negeri Idaman Kota Banjarbaru, Senin (23/5.
Dihadiri Ketua IGTKI Provinsi Kalsel, Ketua IGTKI Kota Banjarbaru, Kepala SKPD, FKPD Kota Banjarbaru serta Guru TK dan PAUD se Kota Banjarbaru.
Panitia HUT IGTKI-PGRI ke 66 Kota Banjarbaru mengatakan jumlah peserta pada HUT kali ini sebanyak 812 bunda PAUD yang ada di seluruh kecamatan Kota Banjarbaru.
Ketua IGTKI Provinsi Kalsel yang mewakili membacakan sambutan Ketua IGTKI pusat mengatakan Persatuan dan kesatuan yang selama ini sudah kita bangun dengan susah payah, mari kita pertahankan dan bahkan lebih kita lestarikan untuk menjaga kredibelitas organisasi profesi kita.
"Sebagai suatu organisasi yang usianya sudah cukup matang, IGTKI-PGRI harus dapat menjadi contoh dan panutan bagi organisasi sejenis lainnya," katanya.
Pengurus IGTKI-PGRI Provinsi sampai ke Pengurus IGTKI-Kabupaten/Kota bahkan sampai ke kecamatan, menjadi sangat menentukan, oleh karenanya harus proaktif dan senantiasa dapat menjadi pioner dalam pembaharuan, berani melakukan terobosan-terobosan, dalam pengelolaan organisasi secara
efektif, dinamis dan kreatif, demi kepentingan, kepedulian dan kesejahteraan anggota.
Kematangan dalam berorganisasi menuntut empat kemampuan dan perilaku kita untuk dapat di teladani, perilakusemangat, kreatif, disiplin, jujur, dan berwibawa, di lingkungan dimana kita berkarya, di masyarakat, dan dimanapun kita berada, kata Hj Farida Yusuf.
Nadjmi mengingatkan kepada para guru TK maupun PAUD agar dapat melakukan pedidikan karater seja dini karena itu dari hasil penelitian puslidatin BNN Kota Banjarbaru tahun 2015, mengenai kondisi di Banjarbaru sangat mengejutkan data penyalahgunaan Narkoba, golongan coba pakai 0,87% atau sebanyak 1.547 orang pengguna, golongan teratur pakai 0,80% atau sebanyak 1.423 orang pengguna, dan golongan 1 tahun pakai 1,89% atau sebanyak 3.361 orang pengguna.
Padahal di Kota Banjarbaru telah ada Peraturan Daerah Kota Banjarbaru Nomor 7 tahun 2014 yang mengatur tentang penyalahgunaan narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
Nadjmi berharap implementasinya memerlukan kerjasama dari semua pihak. Tidak hanya Badan Narkotika Nasional (BNN), kepolisian atau aparat keamanan lainnya. Sudah banyak sekolah SMP dan SMA di Banjarbaru yang tidak terlepas/bersih dari narkoba. Termasuk sekolah favorit sekalipun. Maka untuk itulah harus kita lakukan pencegahan narkoba sejak dini.
Langkah pencegahan harus dimulai dari keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar. Kepedulian kita harus ditingkatkan, tidak boleh kita berpikiran yang penting keluargaku tidak menjadi pemakai, sudah cukup. Yang harus kita harus ingat, jika banyak pemakai di sekililing kita, pasti akan berpengaruh ke lingkungan.
"Bisa saja kejahatan ikutan sebagai dampak pemakai yang tidak mempunyai uang untuk membeli narkoba akan muncul pencurian, perampokan yang akan mengkhawatirkan kita," kata Nadjmi.
Karena itu, Nadjmi mengingatkkan kepada para guru dan aparat penegak hukum agar dapat meningkatkan kemampuan dan memperkuat kerjasama antar lembaga dan jangan terjebak pada ego sektoral.
Perlu diingat, dalam pendidikan, guru memiliki pengaruh besar terhadap anak, karena merupakan sosok yang terus diamati oleh anak dan menjadi contoh bagi anak.
untuk itu, dalam memberikan pendidikan kepada anak, guru harus dapat memberikan contoh yang positif terhadap anak, apalagi untuk pendidikan anak usia dini. karena anak pada usia tersebut sangat peka terhadap apa yang dilihat dan didengarnya.
selanjutnya, dalam perkembangan teknologi dan informasi komunikasi yang semakin canggih, guru juga harus mampu mengikuti perubahan tersebut secara positif. keberhasilan pendidikan tentu sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia, termasuk didalamnya kesiapan guru taman kanak-kanak dalam memenuhi tuntutan masyarakat akan tersedianya pendidikan yang berkualitas.
"untuk itu peringatan ulang tahun ikatan guru taman kanak-kanak indonesia persatuan guru republik indonesia ke-66 ini, diharapkan dapat menjadi momentum untuk semakin memperkuat komitmen masing-masing selaku pendidik untuk senantiasa memberikan pengajaran dan pengasuhan yang terbaik bagi anak-anak demi terciptanya generasi emas sebagaimana yang diharapkan bersama," tegasnya.
Pada kesempatan itu Wali Kota Banjarbaru juga memotong kue HUT IGTKI-PGRI ke 66 Kota Banjarbaru didampingi Ketua DPRD Banjarbaru, Wakil Ketua TP PKK Kota Banjarbaru, Ketua IGTKI Provinsi Kalsel dan Ketua IGTKI Kota Banjarbaru. (Upik Hms Pemko Bjb/F)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Dihadiri Ketua IGTKI Provinsi Kalsel, Ketua IGTKI Kota Banjarbaru, Kepala SKPD, FKPD Kota Banjarbaru serta Guru TK dan PAUD se Kota Banjarbaru.
Panitia HUT IGTKI-PGRI ke 66 Kota Banjarbaru mengatakan jumlah peserta pada HUT kali ini sebanyak 812 bunda PAUD yang ada di seluruh kecamatan Kota Banjarbaru.
Ketua IGTKI Provinsi Kalsel yang mewakili membacakan sambutan Ketua IGTKI pusat mengatakan Persatuan dan kesatuan yang selama ini sudah kita bangun dengan susah payah, mari kita pertahankan dan bahkan lebih kita lestarikan untuk menjaga kredibelitas organisasi profesi kita.
"Sebagai suatu organisasi yang usianya sudah cukup matang, IGTKI-PGRI harus dapat menjadi contoh dan panutan bagi organisasi sejenis lainnya," katanya.
Pengurus IGTKI-PGRI Provinsi sampai ke Pengurus IGTKI-Kabupaten/Kota bahkan sampai ke kecamatan, menjadi sangat menentukan, oleh karenanya harus proaktif dan senantiasa dapat menjadi pioner dalam pembaharuan, berani melakukan terobosan-terobosan, dalam pengelolaan organisasi secara
efektif, dinamis dan kreatif, demi kepentingan, kepedulian dan kesejahteraan anggota.
Kematangan dalam berorganisasi menuntut empat kemampuan dan perilaku kita untuk dapat di teladani, perilakusemangat, kreatif, disiplin, jujur, dan berwibawa, di lingkungan dimana kita berkarya, di masyarakat, dan dimanapun kita berada, kata Hj Farida Yusuf.
Nadjmi mengingatkan kepada para guru TK maupun PAUD agar dapat melakukan pedidikan karater seja dini karena itu dari hasil penelitian puslidatin BNN Kota Banjarbaru tahun 2015, mengenai kondisi di Banjarbaru sangat mengejutkan data penyalahgunaan Narkoba, golongan coba pakai 0,87% atau sebanyak 1.547 orang pengguna, golongan teratur pakai 0,80% atau sebanyak 1.423 orang pengguna, dan golongan 1 tahun pakai 1,89% atau sebanyak 3.361 orang pengguna.
Padahal di Kota Banjarbaru telah ada Peraturan Daerah Kota Banjarbaru Nomor 7 tahun 2014 yang mengatur tentang penyalahgunaan narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
Nadjmi berharap implementasinya memerlukan kerjasama dari semua pihak. Tidak hanya Badan Narkotika Nasional (BNN), kepolisian atau aparat keamanan lainnya. Sudah banyak sekolah SMP dan SMA di Banjarbaru yang tidak terlepas/bersih dari narkoba. Termasuk sekolah favorit sekalipun. Maka untuk itulah harus kita lakukan pencegahan narkoba sejak dini.
Langkah pencegahan harus dimulai dari keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar. Kepedulian kita harus ditingkatkan, tidak boleh kita berpikiran yang penting keluargaku tidak menjadi pemakai, sudah cukup. Yang harus kita harus ingat, jika banyak pemakai di sekililing kita, pasti akan berpengaruh ke lingkungan.
"Bisa saja kejahatan ikutan sebagai dampak pemakai yang tidak mempunyai uang untuk membeli narkoba akan muncul pencurian, perampokan yang akan mengkhawatirkan kita," kata Nadjmi.
Karena itu, Nadjmi mengingatkkan kepada para guru dan aparat penegak hukum agar dapat meningkatkan kemampuan dan memperkuat kerjasama antar lembaga dan jangan terjebak pada ego sektoral.
Perlu diingat, dalam pendidikan, guru memiliki pengaruh besar terhadap anak, karena merupakan sosok yang terus diamati oleh anak dan menjadi contoh bagi anak.
untuk itu, dalam memberikan pendidikan kepada anak, guru harus dapat memberikan contoh yang positif terhadap anak, apalagi untuk pendidikan anak usia dini. karena anak pada usia tersebut sangat peka terhadap apa yang dilihat dan didengarnya.
selanjutnya, dalam perkembangan teknologi dan informasi komunikasi yang semakin canggih, guru juga harus mampu mengikuti perubahan tersebut secara positif. keberhasilan pendidikan tentu sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia, termasuk didalamnya kesiapan guru taman kanak-kanak dalam memenuhi tuntutan masyarakat akan tersedianya pendidikan yang berkualitas.
"untuk itu peringatan ulang tahun ikatan guru taman kanak-kanak indonesia persatuan guru republik indonesia ke-66 ini, diharapkan dapat menjadi momentum untuk semakin memperkuat komitmen masing-masing selaku pendidik untuk senantiasa memberikan pengajaran dan pengasuhan yang terbaik bagi anak-anak demi terciptanya generasi emas sebagaimana yang diharapkan bersama," tegasnya.
Pada kesempatan itu Wali Kota Banjarbaru juga memotong kue HUT IGTKI-PGRI ke 66 Kota Banjarbaru didampingi Ketua DPRD Banjarbaru, Wakil Ketua TP PKK Kota Banjarbaru, Ketua IGTKI Provinsi Kalsel dan Ketua IGTKI Kota Banjarbaru. (Upik Hms Pemko Bjb/F)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016