Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Kain tenun khas Pagatan hasil kerajinan tangan masyarakat Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, diminati masyarakat dari luar Provinsi Kalimantan Selatan.

Ketua Penggerak PKK Tanah Bumbu Erwinda di Batulicin, Jumat, mengatakan kerajinan Tenun Pagatan saat ini sudah dikenal dan mulai diminati oleh masyarakat Kalimantan, bahkan luar Kalimanatan seperti masyarakat dari Pulau Jawa, Sumatera dan masyarakat yang berasal dari Papua.

"Tenun Pagatan yang di promosikan melalui pameran Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Jakarta yang digelar selama empat hari tersebut memiliki motif Salur Bintang, motif kapal, motif gigi haruan dan motif gelombang," katanya.

Menurut dia motif-motif tersebut merupakan motif dengan pewarnaan yang khas, lebih unik dibandingkan motif tenun yang lainnya, sehingga motif tersebut banyak diminati oleh masyarakat.

Harga kain hasil kerajinan tenun Pagatan dijual dengan harga yang bervariasi, dari harga Rp200 ribu-Rp800 ribu per lembar.

Dengan keikutsertaan pameran Dekranas, Kabupaten Tanah Bumbu bisa mengenalkan produk unggulan kerajinan daerah ke pasar yang lebih luas di tingkat nasional.

Bahkan ke depannya produk kerajinan unggulan Tanah Bumbu yakni kain tenun khas Pagatan dan ukiran berbahan dasar limbah akar kayu ulin itu dapat menembus pasar internasional.

Langkah promotif juga telah dilakuan oleh pemerintah daerah dengan melakukan bekerja sama dengan Yayasan Agradia Kalimantan Selatan dengan mengikutsertakan kain tenun khas Pagatan hasil kerajinan tangan kelompok pengrajin di Pagatan Kecamatan Kusan Hilir pada even Singapore International Expo 2012.

"Kami berkomitmen untuk merancang kerjasama dengan dinas teknis terkait untuk mendorong pengrajin agar terus berkreasi dalam mengolah motif dan kemasan kain tenun khas Pagatan sehingga akan mampu bersaing di pasar garmen dan fashion di Indonesia, bahkan internasional," katanya.

Untuk kemasan, pihaknya akan mencoba merancang sebuah kerja sama dengan pihak ke tiga agar ke depan kain tenun khas Pagatan ini tidak hanya dipasarkan dalam bentuk kain, tetapi dalam bentuk pakaian yang sudah jadi.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016