Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menggandeng Waseda University Jepang dalam menggelar sebuah seminar nasional dengan tema pembahasan "perhutanan sosial berbasis agroforestri untuk kemandirian masyarakat dan daya saing bangsa."

Acara yang digelar di Hotel Roditha, Banjarbaru, Kamis itu, menurut Rektor ULM Prof Sutarto Hadi, Kamis, menghadirkan salah satu pembicaranya Prof Morikawa dari Waseda University Jepang, di mana 46 makalah lain secara oral dari berbagai lembaga perguruan tinggi di Indonesia juga dipersentasikan.

Diungkapkan dia, acara yang dihadiri akademisi dari universitas-universitas terkemuka di Indonesia ini, dan pihak dari lembaga pemerintahan yang bergerak dibidang perhutanan akan membahas pentingnya aspek kebijakan perhutanan sosial yang bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Utamanya masyarakat daerah Kalsel ini, di mana sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan hutan, bagaimana bisa memberikan kesejahteraan, itu tujuannya," ujarnya.

Menurut dia, ULM penting ikut terlibat membantu pemerintah dalam mensukseskan program penetapan hutan kemasyarakatan, dengan harapan masyarakat bisa aktif mengelola hutan secara lestari, dan memberikan hasil ekonomi.

"Maka dari itu, sangat penting kita mendengarkan masukan-masukan dan pengalaman dari berbagai akademisi, termasuk dari universitas di Jepang ini," bebernya.

Bagaimana pun, ungkap Sutarto, hutan di wilayah ini khususnya dan di nusantara umumnya bisa menjadi perhutanan sosial berbasis agroforestri yang dapat mengembalikan fungsi hutan, keanekaragaman hayati, sekaligus membuka kesempatan berusaha dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Sementara itu, Mantan Menteri Lingkungan Hidup era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prof Muhammad Hatta menyatakan, penting dalam diskusi ini akan berlanjut keepelentasinya nanti.

"Jangan sampai cukup di sini saja pembicaraanya nanti, saya pesankan itu," paparnya.

Dia pun mengakui pentingnya saat ini semua pihak memperhatikan kondisi hutan, di mana kerusakannya sudah sangat parah, hingga harus ada strategi untuk memperbaikinya, dan melibatan masyarakt untuk ini sangatlah bagus.

"Tapi harus diawasi betul, hingga tidak disalahgunakan kepihak-pihak yang berkepentingan sendiri," paparnya

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016