Banjarmasin (Antaranews Kalsel) Peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan perkebunan kayu manis di kawasan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, memperkuat posisi wilayah tersebut menjadi tujuan wisata perdesaan nasional.


"Saya benar-benar kaget, saat mengunjungi Loksado, satu kilogram kayu manis hanya Rp23 ribu, kalau di Bandung tiga batang sebesar jari kelingking harganya sudah Rp6 ribu," kata peneliti Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan ITB Ir Ina Herliana Koswara di Banjarmasin, Kamis.

Hal tersebut terungkap dalam kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD) yang menjadikan kawasan Loksado di kawasan Pegunungan Meratus sebagai tujuan wisata nasional.

Menurut Ina, kayu manis yang banyak dijualbelikan di kawasan Loksado sebenarnya bisa dibuat sebagai barang cenderamata bagi wisatawan.

Hanya saja, tambahnya, jangan hanya puas dijual kiloan tetapi harus diberdayakan lagi ke arah yang lebih berharga.

Dia mencontohkan, kayu manis bisa dibuat sendok,cangkir atau gelas, yang kalau digunakan untuk minum teh atau kopi akan terasa aroma kayu manisnya.

Atau di lokasi wisata Loksado ada rumah makan dan minuman yang menyajikan menu atau penganan atau minuman yang berbahan kayu manis yang tentu membuat kesan menarik di wilayah tersebut.

"Apalagi kayu manis dikenal sebagai obat herbal yang membuat badan menjadi sehat, karena produk tersebut merupakan bahan anti oksidan yang ampuh, sehingga siapa yang mengkonsumsi makanan dan minuman yang berbahan kayu manis bisa menyembuhkan berbagai penyakit," katanya.

Loksado dalam FGD tersebut disepekati sebagai destinasi wisata nasional oleh Kementerian Pariwisata RI yang nantinya akan lebih dibenahi, dan dipromosikan gencar ke mancanegara.

Dipilihnya Loksado sebagai lokasi destinasi perdesaan oleh Kementerian Pariwisata RI lantaran lokasi ini memiliki kelebihan baik alam serta budaya dayak pedalamannya.

Selain itu, di wilayah ini termasuk kawasan hutan tropis basah yang mengandung aneka spicies plora dan fauna, serta sungai Amandit yang mengalir bisa dijadikan arung jeram menggunakan rakit bambu.

Berdasarkan penilaian jika Loksado berkembang menjadi destinasi wisata perdesaan maka dampaknya bukan saja daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan tetapi akan meramaikan Kota Banjarmasin sebagai ibukota provinsi dimana kota ini menyajikan berbagai penginapan dan atraksi wisata lainnya. 

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016