Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan Dyan Pramono Effendi menyebutkan Kota Banjarmasin mengalami inflasi terendah di seluruh wilayah Indonesia.


"Inflasi terendah terjadi di Kota Banjarmasin yakni 0,4 persen dan tertinggi di kota Tarakan, Kalimantan Utara 0,45 persen," ujar Dyan Promono di Kota Banjarbaru, Selasa.

Menurut dia, laju inflasi kumulatif tahun 2016 terhadap Desember 2015 sebesar 0,85 persen dan laju inflasi "year on year" 5,66 persen dengan sejumlah komoditas naik harga.

Disebutkan, komoditas yang memiliki andil inflasi tertinggi antara lain, bawang merah, nasi dengan lauk, angkutan udara, biscuit, pecel, kue basah, melon, pisang, ikan tongkol.

"Premium, daging ayam ras, telur ayam ras, tarif listrik, papan, ikan nila, kentang, apel dan ikan patin adalah moditas yang mengalami penurunan harga," katanya.

Ia mengatakan, inflasi Banjarmasin selama April terjadi karena kenaikan indeks harga pada empat kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.

Kenaikkannya mencapai 1,02 persen, kelompok sandang sebesar 0,56 persen, kelompok kesehatan 0,25 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,12 persen.

Sementara, tiga kelompok yang mengalami penurunan indeks harga yakni bahan makanan 0,27 persen, kelompok perumahan, air dan gas 0,36 persen, transportasi 0,91 persen.

Sedangkan di Kota Tanjung, bulan April mengalami deflasi sebesar 0,16 persen dengan laju inflasi kumulatif 2016 terhadap Desember 2015 terjadi deflasi 0,46 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikkan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Tanjung antara lain, bawang merah, tomat sayur, terung panjang, dan apel.

Komoditas yang turun harga yang memiliki andil deflasi tertinggi yakni bensin, daging ayam ras, sawi hijau, beras, kacang panjang, ikan peda, cabai rawit, ikan papuyu.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016