Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Raniansyah menyebutkan Bendungan Tapin mampu mereduksi banjir.

"Kalau tidak ada Bendungan Tapin, mungkin banjir akan lebih parah," ujar Raniansyah di Rantau kepada ANTARA, Sabtu.

Baca juga: Pelajar di Tapin gotong royong bersihkan lumpur akibat banjir

Luapan Sungai Tapin yang merupakan sungai induk ini, kata dia, disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi ditambah kiriman dari sejumlah anak sungai.

Wilayah yang mengalami kerugian akibat meluapnya Sungai Tapin ini, yaitu Kecamatan Tapin Utara. Dari empat kelurahan dan tiga desa, tercacat ada 2.648 jiwa yang terdampak banjir.

Ketua RT09 Kelurahan Kupang, Suni mengatakan semenjak ada Bendungan Tapin yang diresmikan Jokowi pada 2021 itu mampu mengurangi banjir di wilayah Tapin, padahal sebelumnya banjir tahunan kerap melanda setiap tahun.

Baca juga: Banjir di Tapin surut, 3.712 jiwa terdampak

"Sangat berkurang. Buktinya,  tahun lalu banjir tidak sempat naik. Kalau tahun ini, menurut saya memang karena curah hujan sangat tinggi," tutur Raniansyah.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Tapin, Amir Rahman mengungkapkan saat banjir melanda Tapin Utara pada Kamis, status bendungan dalam kondisi normal.

"Pintu air tidak buka dan daya tampung cukup untuk berjuta-juta kubik air. Update status Bendungan Tapin, pada saat banjir Jum'at (3/2) lalu pukul 08.00. Untuk elevasi muka air : 141.58 meter, curah hujan : 0.0 mm, Vbanjir : 11.924.220 m3 dan Vtama : 44.741.030 m3," ungkap Amir saat dikonfirmasi. 

Saat ini banjir sudah surut. Terpantau, hingga sore ini status Sungai Tapin dalam kategori normal.

Baca juga: 2.659 jiwa terdampak banjir di Tapin

Pewarta: M Fauzi Fadillah

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023