Ekonom dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr Muhamad Rusmin Nuryadin mengatakan Kabupaten Kotabaru di Kalimantan Selatan bakal semakin dilirik investor dengan beroperasinya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) Selaru-Sebuku yang berhasil direalisasikan PT PLN (Persero).
"Provinsi Kalimantan Selatan terutama Kotabaru makin dilirik karena terpenuhi ketersediaan listrik untuk mendukung kawasan industri," kata dia di Banjarmasin, Jumat.
Diketahui kehadiran infrastruktur baru ini akan membuat 1.981 pelanggan yang sebelumnya hanya menikmati listrik 12 jam perhari menjadi 24 jam perhari.
Selain itu, SUTT 150 kV ini juga mendukung kebutuhan industri PT Sebuku Iron Lateritic Ores (Silo) di Pulau Sebuku.
Dalam membangun jaringan ini, PLN mampu merealisasikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 86,7 persen.
Dampaknya pun juga cukup besar terhadap perkembangan ekonomi di Kotabaru. Saat ini cukup banyak perusahaan-perusahaan besar beroperasi sebut saja pengalengan ikan, CPO, pengolahan hasil CPO dan lainnya. Tentunya, perusahaan-perusahaan besar ini sangat membutuhkan ketersediaan listrik untuk mendukung pengembangan usahanya.
“Dampaknya ke masyarakat, jelas. Perusahaan-perusahaan besar ini tentunya membutuhkan banyak karyawan untuk mendukung operasionalnya. Sehingga perekonomian mayarakat di Kotabaru juga ikut meningkat,” ungkap Rusmin.
Belum lagi berbicara terkait pengembangan jalur transportasi laut. Kehadiran listrik yang tercukupi bisa menjadi angin segar bagi pemerintah yang mewacanakan pembangunan jalur laut.
Belum lama tadi, digelar rapat intens terkait kerja sama Pemkab Kotabaru dengan enam kabupaten/ kota.
Kerjasama ini berkenaan dengan pengembangan perekonomian daerah melalui pemanfaatan transportasi laut antar pelabuhan.
Hadir kala itu Pemkot Bontang, Pemkot Balikpapan, Pemkab Barru, Pemkab Mamuju, dan Pemkab Pasangkayu. Serta Kepala KSOP Kelas III Kotabaru-Batulicin, Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat wilayah 15 Kalimantan Selatan.
Nah, keseriusan pemerintah daerah pada rencana pelabuhan tol laut yang menghubungkan enam kabupaten/Kota ini tentunya perlu dukungan semua pihak.
Praktis, kehadiran listrik PLN untuk mendukung pembangunan tersebut menjadi faktor penentu suksesnya pembangunan jalur laut.
“Tentu, adanya wacana itu memerlukan ketersediaan listrik yang mumpuni,” kata Rusmin yang menjabat Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ULM.
Selain itu, tambahnya, hadirnya SUTT 150kV Selaru-Sebuku ini juga berdampak besar pada pendapatan daerah terutama di Kotabaru.
Sebut saja dari segi pajak, retribusi dan juga perputaran uang di Kotabaru bakal semakin meningkat. Pasalnya, yang sebelumnya hanya 12 jam bisa beroperasi, kala ini pengusaha bisa memaksimal potensi usaha 24 jam.
Jika sebelumnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya kecil harapannya dengan masuknya listrik ini bisa meningkat. Masyarakat juga bisa memaksimalkan potensi usahanya,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
"Provinsi Kalimantan Selatan terutama Kotabaru makin dilirik karena terpenuhi ketersediaan listrik untuk mendukung kawasan industri," kata dia di Banjarmasin, Jumat.
Diketahui kehadiran infrastruktur baru ini akan membuat 1.981 pelanggan yang sebelumnya hanya menikmati listrik 12 jam perhari menjadi 24 jam perhari.
Selain itu, SUTT 150 kV ini juga mendukung kebutuhan industri PT Sebuku Iron Lateritic Ores (Silo) di Pulau Sebuku.
Dalam membangun jaringan ini, PLN mampu merealisasikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 86,7 persen.
Dampaknya pun juga cukup besar terhadap perkembangan ekonomi di Kotabaru. Saat ini cukup banyak perusahaan-perusahaan besar beroperasi sebut saja pengalengan ikan, CPO, pengolahan hasil CPO dan lainnya. Tentunya, perusahaan-perusahaan besar ini sangat membutuhkan ketersediaan listrik untuk mendukung pengembangan usahanya.
“Dampaknya ke masyarakat, jelas. Perusahaan-perusahaan besar ini tentunya membutuhkan banyak karyawan untuk mendukung operasionalnya. Sehingga perekonomian mayarakat di Kotabaru juga ikut meningkat,” ungkap Rusmin.
Belum lagi berbicara terkait pengembangan jalur transportasi laut. Kehadiran listrik yang tercukupi bisa menjadi angin segar bagi pemerintah yang mewacanakan pembangunan jalur laut.
Belum lama tadi, digelar rapat intens terkait kerja sama Pemkab Kotabaru dengan enam kabupaten/ kota.
Kerjasama ini berkenaan dengan pengembangan perekonomian daerah melalui pemanfaatan transportasi laut antar pelabuhan.
Hadir kala itu Pemkot Bontang, Pemkot Balikpapan, Pemkab Barru, Pemkab Mamuju, dan Pemkab Pasangkayu. Serta Kepala KSOP Kelas III Kotabaru-Batulicin, Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat wilayah 15 Kalimantan Selatan.
Nah, keseriusan pemerintah daerah pada rencana pelabuhan tol laut yang menghubungkan enam kabupaten/Kota ini tentunya perlu dukungan semua pihak.
Praktis, kehadiran listrik PLN untuk mendukung pembangunan tersebut menjadi faktor penentu suksesnya pembangunan jalur laut.
“Tentu, adanya wacana itu memerlukan ketersediaan listrik yang mumpuni,” kata Rusmin yang menjabat Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ULM.
Selain itu, tambahnya, hadirnya SUTT 150kV Selaru-Sebuku ini juga berdampak besar pada pendapatan daerah terutama di Kotabaru.
Sebut saja dari segi pajak, retribusi dan juga perputaran uang di Kotabaru bakal semakin meningkat. Pasalnya, yang sebelumnya hanya 12 jam bisa beroperasi, kala ini pengusaha bisa memaksimal potensi usaha 24 jam.
Jika sebelumnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya kecil harapannya dengan masuknya listrik ini bisa meningkat. Masyarakat juga bisa memaksimalkan potensi usahanya,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022