Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Irjen Pol Armed Wijaya mengajak anak muda untuk menjadikan keselamatan berlalu lintas sebagai gaya hidup dalam berkendara di jalan raya.

"Artinya kalau tidak tertib atau melanggar aturan berlalu lintas hingga mengancam keselamatan bukan gayanya anak muda," katanya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis.

Menurut dia, pola pikir hingga perilaku nyata dalam perbuatan untuk senantiasa mengutamakan keselamatan harus benar-benar diwujudkan ketika berkendara.

Bahkan setiap individu diharapkan dapat saling mengingatkan jika melihat temannya tidak tertib berlalu lintas.

"Misalnya ada teman menggunakan helm tapi tidak di-klik tali pengikatnya perlu ditegur, apalagi sampai tidak menggunakan helm itu fatal akibatnya harus dilarang berkendara," papar dia.

Ditegaskan Armed, mematuhi aturan berlalu lintas bukan karena takut ditilang petugas atau ada polisi namun betul-betul muncul kesadaran dalam diri bahwa demi keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

"Kasus kecelakaan yang merenggut jiwa dan luka-luka terus terjadi yang mayoritas korbannya usia produktif, saatnya kita mencegah dan mengurangi fatalitas akibat kecelakaan dengan tertib berlalu lintas," tegasnya.
 
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melepas peserta kampanye keselamatan berkendara. (ANTARA/Firman)


Armed memberikan penguatan saat Aksi Nyata Gerakan Indonesia Tertib Berlalu Lintas tahun 2022 di halaman gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin yang turut dihadiri Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan forkopimda. 

Melalui kampanye keselamatan berkendara diharapkan muncul kepedulian untuk bersama-sama saling mengingatkan sehingga tidak ada lagi jatuh korban jiwa sia-sia di jalan raya.

Berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas Polda Kalsel periode Januari hingga September 2022 terjadi sebanyak 690 kecelakaan dengan korban meninggal dunia 271 orang dan luka berat 365 orang.

Kecelakaan didominasi kendaraan roda dua dan korban terbanyak rentang usia 20 sampai 54 tahun yakni 363 orang atau 57,3 persen dari total 636 korban.

Pewarta: Firman

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022