Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin pekan depan akan melakukan penutupan jalan protokol Jendral Sudirman karena terkena proyek pekerjaan pembangunan jalan jembatan atau metode file slab di wilayah tersebut.

"Mungkin Senin depan (6/3) kita mulai coba menutup jalan Jendral Sudirman lajur samping sungai, karena akan di mulai proyek pembangunan jalan jembatan ala Tumbang Nusa Kalteng," ujar Kepala Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin Gusti Ridwan Sofyan, Kamis.

Menurut dia, rekayasa arus lalulintas di sana akan dibantu pihak kepolisian dan petugas dinas perhubungan, karena proyek tersebut ditargetkan akan selesai sekitar akhir tahun nanti.

"Kita harap nantinya arus lalulintas di sana akan tetap lancar, meski ada proyek tersebut," paparnya.

Ridwan mengungkapkan, proyek peninggian jalan protokol yang merupakan milik provinsi ini dilakukan karena sering terjadi genangan, yakni, dari depan jembatan Sungai Tatas hingga Jembatan Merdeka.

"Panjang jalan jembatan yang akan dibangun sekitar 354 meter, dan lebar 8,8 meter dengan ketinggian dari jalan semula sekitar 80 cm sampai 20 cm," terangnya.

Diutarakan dia, proyek pembangunan jalan sistem file slab atau tanpa uruk ini akan menghabiskan anggaran sebesar Rp25 miliar lebih.

"Anggaran dana yang digunakan untuk proyek ini dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat, jadi tidak menggunakan APBD kota," bebernya.

Ridwan menyatakan, jalan Sudirman samping siring Sungai Martapura tersebut harus dilakukan pembangunan demikian karena terus mengalami penurunan meski beberapa kali ditinggikan pengaspalannya, hingga sering terjadi genangan cukup dalam.

"Hanya sebelah jalan itu saja yang bermasalah, yang bagian sebelahnya tidak dilakukan perbaikan, nanti tidak ada lagi belokan kendaraan, hanya ada tangga penyebrangan pejalan kaki," tuturnya.

Dia menyatakan, perbaikan jalan Sudirman ini dilakukan pemerintah kota ini sudah mendapat restu dari pemerintah provinsi.

"Pemerintah provinsi menyerahkan kepada kita (Pemkot) untuk perbaikan jalan Sudirman ini, karena sudah bersifat mendesak," ucapnya.

Pewarta: Sukarli

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016