Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kalimantan Selatan H Puar Junaidi terus mengembangkan cabang olahraga takraw di provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.


Selain itu, melakukan pembinaan agar atlet-atlet takraw di kabupaten/kota juga dapat meningkatkan prestasi pada ajang kompetisi, baik tingkat daerah maupun regional, serta nasional dan internasional, ujarnya sebelum rapat paripurna istimewa DPRD Kalsel di Banjarmasin, Rabu.

"Karena itu, kita merasa perlu safari ke kabupaten/kota se-Kalsel guna memotivasi mereka, sekaligus mensosialisasikan PSTI dan khususnya cabang olahraga (cabor) takraw" tegas Puar yang juga anggota DPRD tingkat provinsi tersebut.

Sebab, menurut Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kalsel tersebut, olahraga takraw merupakan cabor yang murni dari budaya bangsa sendiri, yang diangkat dari salah satu provinsi di Indonesia.

"Apalagi belakangan ini takraw tidak hanya menjadi agenda nasional, seperti pada Pekan Olahraga Nasional (PON), tapi juga internasional," tutur Puar yang belum setahun sebagai Ketua PSTI Kalsel itu.

Oleh karena itu pula, baik secara peribadi maupun organisatoris, lanjutnya merasa memiliki beban untuk melestarikan dan mengembangkan olahraga sepak takraw khususnya di Kalsel agar bisa menjadi kegiatan primadona di kalangan generasi muda.

Selain itu, sebagai upaya pencarian bibit atlet yang diharapkan tidak hanya mewakili daerah tapi juga dapat mewakili negara pada event internasional.

Ketua PSTI Kalsel menyadari, pengurus cabor takraw tidak memiliki kemampuan melakukan pembinaan menyeluruh secara kelembagaan sehingga membutuhkan dukungan semua pihak, khususnya pemerintah kabupaten/kota (Pemkab/Pemkot).

"Tanpa dukungan, tidak mungkin dapat bibit atlet yang memiliki potensi dan kualitas baik.

Karena itu Pemkab/Pemkot agar dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana lapangan sepak takraw," demikian Puar.

Sementara itu Bagian Humas PSTI Kalsel Hj Lili Irianti Mala menerangkan, ketuanya menjadwalkan safari ke tiga daerah pada 3 Maret 2016, yaitu Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut (Tala).

Sebelumnya atau safari pertama ke "Banua Aman" Kalsel, yaitu Kabupaten Tapin dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Juru bicara PSTI Kalsel yang juga wartawan senior Kalimantan Post itu menerangkan, pada safari pertama di Tapin dan HSS, mendapat sambutan hangat dan luar biasa.

Sebagai contoh, di "Bumi Antaludin" atau "Bumi Rakat Mufakat" HSS, Bupati setempat H Fikri ingin menjadikan daerahnya sebagai barometer sepak takraw di Kalsel.

"Bupati HSS sudah menganggarkan dana untuk pembangunan gedung sepak takraw, disamping fasilitas untuk cabang ola raga lainnya," ungkap Lili.

Antaluddin, seorang pahlawan, pejuang HSS yang gugur melawan penjajah Belanda, dan Rakat Mufakat merupakan motto daerah tersebut yang pengertiannya selalu mengutamakan kerukunan dan musyawarah dalam membangun kabupaten itu.

Pewarta: Syamsudin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016