Jakarta, (Antaranews Kalsel) - Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan membenahi tujuh taman nasional untuk mengoptimalkan aset hutan dan taman sebagai atraksi destinasi wisata yang memikat.


"Hutan tropis dan taman nasional memiliki nilai lebih buat 'Wonderful Indonesia' dalam pelestarian alam," kata Menteri Pariwisata melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan kerja sama sejak Oktober tahun lalu dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu membenahi tujuh taman nasional yakni Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Kepulauan Seribu, Taman Nasional Way Kambas, Taman Nasional Rinjani, dan Taman Nasional Gunung Tambora.

Dalam pembenahan taman nasional itu, kata Arief Yahya, menggunakan prinsip-prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan sesuai rujukan dari Badan PBB untuk Pariwisata Dunia (UNWTO).

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK Tachrir Fathoni mengatakan bahwa langkah konkret pembenahan taman-taman nasional itu adalah membuat koneksi dalam tiga klaster, yakni klaster pertama Lampung dan Jawa, khususnya Jawa Barat dan DKI Jakarta, klaster dua daerah Jawa Timur, dan klaster tiga di Nusa Tenggara Barat
     
Dalam ketiga klaster tersebut, kata dia, harus ada satu integrasi antara alam, budaya, dan atraksi buatan lainnya.

Ia menyebutkan empat strategi yang akan digunakan, yaitu pertama, penguatan terhadap destinasi wisata alam yang ada dengan membuat konsep klaster guna memperoleh manfaat yang tinggi dengan pelayanan kenyamanan dan kemewahan bagi pengunjung dengan tetap mengendepankan faktor konservasi serta mengembangkan konektivitas berbagai lokasi dalam klaster yang berbatas menjadi satu
kesatuan destinasi.

Strategi kedua, menciptakan destinasi wisata alam yang baru (generating) untuk mengembangkan konektivitas berbagai lokasi destinasi alam di dalam klaster.

Ketiga, mendesain keunggulan komparatif destinasi wisata alam (branding) melalui berbagai upaya taktis dan strategis. Keunikan spesifikasi taman nasional dan taman wisata alam dikemas
serta didesain sesuai dengan segmen pasar yang ingin dikembangkan dan terintegrasi dalam desain kawasan strategis nasional (KSN).

Strategi keempat, mewujudkan 3P (public private partnership) dalam pengembangan wisata alam./f

Pewarta: Budi Setiawanto

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016