Polresta Banjarmasin mengedepankan pendekatan humanis dalam mengawal aksi demo kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di kota itu.

"Alhamdulilah dengan pendekatan humanis dan presisi, jalannya aksi massa dapat aman terkendali tanpa insiden," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana A Martosumito di Banjarmasin, Senin.

Untuk menghadapi massa di garis depan, pasukan polwan pun dikerahkan. Harapannya, situasi semakin sejuk dan damai dengan hadirnya para srikandi Bhayangkara itu.

Sabana menyebut, massa mahasiswa yang berunjuk rasa adalah anak bangsa. Mereka harus diberikan ruang untuk menyampaikan pendapatnya di muka umum. 

Yang terpenting, kata dia, tetap pada koridornya menjaga ketertiban umum sehingga tidak mengganggu masyarakat lainnya yang juga memiliki hak dalam beraktivitas.

"Massa yang berunjuk rasa juga kami upayakan agar bisa bertemu dengan anggota Dewan sehingga apa yang disuarakan dapat tersampaikan dengan baik," tutur Sabana.
Pasukan Polwan berada di garia depan saat mengawal aksi demo mahasiswa. (ANTARA/Firman)


Gelombang unjuk rasa menolak kenaikan BBM hari ini digelar kelompok mahasiswa gabungan dari sejumlah perguruann tinggi di Banjarmasin dengan jumlah maasa sekitar 500 orang mendatangi gedung DPRD Kalimantan Selatan.

Insiden tarik-menarik tali Dalmas milik Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin pun sempat terjadi hingga sejumlah aparat terluka. Namun dengan sabar, polisi tidak terpancing dan tetap menahan diri tidak melakukan tindakan represif.

Bahkan tiga mahasiswa yang kehilangan sepatu akibat insiden tersebut diganti langsung oleh Kapolresta Banjarmasin dengan memberikan uang untuk membeli sepatu baru.  

Pewarta: Firman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022