Banjarbaru,  (Antaranews Kalsel) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Harymurthy Gunawan mengatakan, pihaknya membantu kepolisian daerah memeriksa uang palsu yang kasusnya ditangani polisi.

"Kami membantu Polda Kalsel yang menangani kasus uang palsu jaringan tiga provinsi yakni Kalsel, Jawa Timur dan Jawa Tengah," ujarnya di Kota Banjarbaru, Senin.

Pernyataan tersebut disampaikan saat mendampingi Kapolda Kalsel Brigjen Polisi Agung Budi Maryoto pada ekspose pengungkapan kasus peredaran uang palsu.

Menurut Harymurthy, pihaknya sudah mengirimkan tenaga ahli untuk mengecek keaslian uang dan hasilnya uang yang diedarkan kelompok tiga provinsi merupakan uang palsu.

"Kualitas uang palsu yang dicetak rendah baik dari sisi kualitas kertas maupun hasil cetakannya sehingga jika teliti, uang palsunya mudah dikenali," ucapnya.

Kasus peredaraan uang palsu yang diekspose kapolda ditangani jajaran Polres Tanah Laut yang telah berhasil menangkap tujuh pria tersangka pengedar hingga pembuat uang palsu.

Menurut kapolda yang didampingi Kapolres Tanah Laut AKBP Rizal Irawan, tujuh tersangka yang ditangkap yakni Suriansyah dan Masrudiani kelompok dari Tanah Laut dan Banjarbaru, Kalsel.

Dua tersangka lain merupakan kelompok jaringan pengedar uang palsu wilayah Jawa Timur yakni Paijan dan Zaini yang bertindak sebagai penghubung di Kalsel dan Jateng.

Sedangkan tiga tersangka lainnya merupakan kelompok jaringan Jawa Tengah yakni Dedy Saputra, Dwi Warsono dan Assegaf yang memiliki peran masing-masing.

"Peran Dedy Saputra sebagai produses atau pembuat uang palsu, sedang Dwi dan Assegaf merupakan karyawan pembuat uang palsu yang digaji Dedy," sebut kapolda.

Barang bukti yang disita berupa 235 lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu, dan 1.300 lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu serta sejumlah peralatan pembuat uang palsu.

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016