Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Selatan Brigjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan masyarakat Kota Banjarmasin jangan terpancing isu terkait bakal terjadi perselisihan antarsuku.


"Itu tidak benar. Kasus penusukan yang terjadi beberapa waktu lalu di Banjarmasin, itu murni kasus kriminalitas, tidak ada unsur lainnya," katanya di Banjarmasin, Minggu.

Ia mengatakan, salah satu tersangka kasus tersebut sudah menyerahkan diri ke Polresta Banjarmasin pada Minggu siang.

Dewan Adat Dayak (DAD) dan Ikatan Keluarga Madura (Ikama) sepakat untuk menyerahkan kasus tersebut ke pihak kepolisian. Selain itu, pihak Ikama berjanji untuk membantu kepolisian mencari dan menyerahkan para pelaku yang belum tertangkap.

"Para pelaku yang belum tertangkap masih terus dilakukan pengejaran oleh tim gabungan," ujarnya.

Untuk itu diharapkan kepada seluruh masyarakat Kalsel, khususnya Banjarmasin, jangan sampai terprovokasi isu-isu yang ingin memecah perdamaian di kota ini.

"Banjarmasin kondusif dan masyarakat diharap tetap tenang dan jangan terpancing dengan isu-isu yang tidak benar adanya, serahkan semuanya kepada pihak kepolisian," katanya.

Sementara itu, Danrem 101/Ant Kolonel Inf Yanuar Adil di Banjarmasin mengatakan, wilayah Kota Banjarmasin relatif aman dan sudah ada kesepakatan antarkedua belah pihak.

"Mari sama-sama kita jaga agar situasi di kota ini tetap aman, nyaman, tentram dan kondusif," tuturnya disela-sela pertemuan Ikama dan DAD di Polresta Banjarmasin.

Tokoh Dewan Adat Dayak Dehen MH di Banjarmasin mengatakan, pihaknya telah berjuang untuk menjaga dan membuat situasi di Banjarmasin ini tetap kondusif.

Dia mengimbau agar masyarakat tetap tenang jangan terpancing atas kejadian beberapa waktu lalu, semua serahkan ke polisi sebagai penegak hukum.

"Korban dari kejadian itu saya anggap menjadi pahlawan perdamaian di bumi Kalsel ini, meskipun yang lain tak menilainya seperti itu," katanya.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016