Loka Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Obat Tradisional yang mengandung Bahan Kimia Obat (OT BKO) atau Jamu kepada masyarakat.
Kepala Loka POM Bambang Hery Purwanto di Amuntai, Sabtu (27/8) mengatakan Loka POM di HSU bersama organisasi atau komunitas masyarakat di daerah bekerja sama melakukan kegiatan KIE terkait dengan obat tradisional mengandung bahan kimia obat yang tidak aman bagi kesehatan.
"Salah satunya kemaren kami bekerja sama dengan Pengurus Daerah Aisyiyah di Kecamatan Sungai Pandan untuk melaksanakan edukasi keamanan jamu/obat tradisional," ujar Bambang.
Bambang mengatakan jamu yang mengandung bahan kimia obat apabila di konsumsi setiap hari dalam waktu jangka panjang akan merusak ginjal.
Ia meminta masyarakat agar waspada dalam mengkonsumsi jamu, jangan terbius dengan slogan minuman herbal yang menyehatkan padahal mengandung bahan kimia tersembunyi.
"Untuk Jamu kemasan agar selalu cek kemasan,, label, cek ijin edar dan cek kadaluarsa," katanya.
Bambang juga mengingatkan masyarakat tidak tergiur iklan obat/jamu yang menjanjikan kesembuhan atau stamina bagi pria dengan penawaran harga yang murah, sebaliknya lebih mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan.
Selanjutnya, Loka POM masih terbuka untuk bekerja sama dengan lembaga, organisasi dan instansi untuk kegiatan sosialisasi pangan, obat-obatan dan kosmetik yang aman bagi warganya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kepala Loka POM Bambang Hery Purwanto di Amuntai, Sabtu (27/8) mengatakan Loka POM di HSU bersama organisasi atau komunitas masyarakat di daerah bekerja sama melakukan kegiatan KIE terkait dengan obat tradisional mengandung bahan kimia obat yang tidak aman bagi kesehatan.
"Salah satunya kemaren kami bekerja sama dengan Pengurus Daerah Aisyiyah di Kecamatan Sungai Pandan untuk melaksanakan edukasi keamanan jamu/obat tradisional," ujar Bambang.
Bambang mengatakan jamu yang mengandung bahan kimia obat apabila di konsumsi setiap hari dalam waktu jangka panjang akan merusak ginjal.
Ia meminta masyarakat agar waspada dalam mengkonsumsi jamu, jangan terbius dengan slogan minuman herbal yang menyehatkan padahal mengandung bahan kimia tersembunyi.
"Untuk Jamu kemasan agar selalu cek kemasan,, label, cek ijin edar dan cek kadaluarsa," katanya.
Bambang juga mengingatkan masyarakat tidak tergiur iklan obat/jamu yang menjanjikan kesembuhan atau stamina bagi pria dengan penawaran harga yang murah, sebaliknya lebih mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan.
Selanjutnya, Loka POM masih terbuka untuk bekerja sama dengan lembaga, organisasi dan instansi untuk kegiatan sosialisasi pangan, obat-obatan dan kosmetik yang aman bagi warganya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022