Serikat Petani Indonesia (SPI) akan menanam 6.000 bibit kopi di kawasan obyek wisata Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. 

Ketua SPI Kalsel Dwi Putera Kurniawan mengatakan pihaknya saat ini sudah ada komitmen bersama dengan tiga orang masyarakat Dayak di Desa Haratai, dan pada waktu dekat akan dilakukan penanaman. 

"Sementara ada tiga orang, masih mendata lagi. Sementara lahan yang siap, ada enam hektar," ujarnya, Selasa, kepada ANTARA. 

Tidak menutup kemungkinan luas lahan dan jumlah bibit yang nantinya ditanam bertahap itu akan bertambah. Kopi yang ditanam di daerah dataran tinggi itu, kata Dwi, berjenis arabika dan robusta. 

Tujuan dari SPI berkolaborasi dengan masyarakat adat ini, yaitu untuk meningkatkan pendapatan ekonomi di wilayah pegunungan Meratus. 

"Kita juga ingin memperkenalkan agrowisata dengan konsep tanaman kopi, sebagai unggulan selain kayu manis," jelasnya. 

Sama seperti pengembangan Kopi Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Apabila sudah punya lebih 10 anggota, maka SPI akan membentuk sebuah koperasi, bernama Kopi Meratus Loksado. 

"Sistem bagi hasil kerja sama ini nantinya fifty-fifty," ujarnya. 

Baru ini, SPI juga melakukan kegiatan di daerah tersebut bersama mahasiswa pertanian Universitas Lambung Mangkurat dan pihak pengelola Air Terjun Haratai. Mereka menanam 30 bibit kopi di kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Kalsel itu. 
 
Foto kegiatan Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalimantan Selatan bersama para mahasiswa pertanian Universitas Lambung Mangkurat dan pengelola wisata menanam bibit kopi jenis arabika di wisata Air Terjun Haratai, Minggu (21/8/2022). ANTARA/Bayu Pratama S


 

Pewarta: Muhammad Fauzi Fadilah

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022